Petaka Buruk Padang Mahsyar

.Alhamdulillah
Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in
••
1. Dibangkitkan dari Alam Kubur dan Dikumpulkan di Padang Mahsyar


2.

3.Bumi dan Langit akan Diganti

4.Bila Hari Kebangkitan Tiba

==

MP3

(Di Tengah Terik Padang Mahsyar, Ustadz Dr. AliMusri Semjan Putra, MA)

Dialog Padang Mahsyar, Ustadz Maududi Abdullah

Kisah Padang Mahsyar, Ustadz Maududi Abdullah

Ketakutan diPadang Mahsyar, Ustadz Armen Halim Naro

Pertanyaan DiPadang Mahsyar, Ustadz Yazid Jawas

Bag1:Bag#2

Keadaan Di Padang Mahsyar – Al-Aqidah Awwalan Lau Kanu Ya’lamun(Ustadz Arman Amri, Lc.)

Manusia-manusia Istimewa di Padang Mahsyar” Oleh Ustadz Zaid Susanto Lc

=

EBOOK

Kedahsyatan Setelah Kematian-Dr. Abu Hafizhah Irfan,MSI 50Hlm

Misteri Setelah Kematian-Dr. Abu Hafizhah Irfan,MSI 33Hlm

Sebelum Datangnya Penyesalan-Dr. Abu Hafizhah Irfan,MSI 25Hlm

.

Iman Kepada Hari Akhir-Dr. Abu Hafizhah Irfan,MSI 77Hlm

Mahsyar Sebuah Penantian Yang Panjang

Pemandangan Hari Kiamat (tatkala dikumpulkan di padang Mahsyar)

Hari Pengumpulan Makhluk

Ada Apa Di Hari Kiamat

==

Petaka Buruk di Padang Mahsyar

Segala puji bagi Allah Rabbul ‘alamin, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada.Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat, amma ba’du:

Berikut pembahasan tentang, semoga Allah menjadikan penyusunan risalah ini ikhlas karena-Nya dan bermanfaat,

 

Kehancuran alam kehidupan adalah sesuatu yang pasti terjadi dan meyakininya termasuk ke dalam keimanan, disebut Yaumul Ba’ts karena jin, manusia, binatang kelak akan dibangkitkan lalu dikumpulkan ketika itu.

✅ Allah subhanahu wata’ala berfirman

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَآءَ اللّٰهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ

Dan sangkakala pun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).”

(QS. Az-Zumar: 68).

Imam Ibnu Katsir dan Imam At-Thabari dalam kitab tafsirnya menyatakan yang meniup adalah malaikat Israfil, akan tetapi tidak semua ulama sepakat akan hal itu.

Posisi manusia ketika dibangkitkan berbeda-beda tergantung amalannya, adapun orang kafir dalam keadaan takut dan cemas dan lebih memilih untuk tidak dibangkitkan sama sekali.

✅ Allah subhanahu wata’ala berfirman,

قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا هٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ

“Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul-Nya.”(QS. Ya Sin: 52).

Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan dalil ini bukan hujjah mereka tidur lalu menolak adanya alam kubur, akan tetapi mereka (orang kafir) merasakan adzab kubur.

  • ➡ *Jarak antara tiupan sangkakala pertama dan kedua*

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

«مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُونَ» قَالُوا: يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَرْبَعُونَ يَوْمًا؟ قَالَ: أَبَيْتُ، قَالُوا: أَرْبَعُونَ شَهْرًا؟ قَالَ: أَبَيْتُ، قَالُوا: أَرْبَعُونَ سَنَةً؟ قَالَ: أَبَيْتُ

“(Jarak) antara dua tiupan adalah empat puluh.” Para sahabat bertanya,”Wahai Abu Hurairah, apakah empat puluh hari?” Abu Hurairah menjawab,”Aku enggan.” Mereka bertanya lagi,”Empat buluh bulan?” Abu Hurairah menjawab,”Aku enggan.” Mereka bertanya lagi,”Empat puluh tahun?” Abu Hurairah menjawab,”Aku enggan.”(HR. Bukhari no. 4935).

  • ➡ *Proses Kebangkitan*

Proses bangkitnya makhluk itu bagaikan tumbuhan (pohon) yang besar, yang mana ia tercipta dari biji yang disiram lalu tumbuh hingga menjadi sebuah pohon yg besar.

✅ Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَهُوَ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ بُشْرًۢا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖحَتّٰۤى اِذَاۤ اَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنٰهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَنْزَلْنَا بِهِ الْمَآءَ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ كَذٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتٰى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.”

(QS. Al-A’raf: 57).

وَاللّٰهُ الَّذِيْۤ اَرْسَلَ الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَابًا فَسُقْنٰهُ اِلٰى بَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَحْيَيْنَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا كَذٰلِكَ النُّشُوْرُ

Dan Allah-lah yang mengirimkan angin; lalu (angin itu) menggerakkan awan, maka Kami arahkan awan itu ke suatu negeri yang mati (tandus) lalu dengan hujan itu Kami hidupkan bumi setelah mati (kering). Seperti itulah kebangkitan itu.“(QS. Fatir: 9)

✅ Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُوْنَ قِيْلَ أَرْبَعُوْنَ يَوْمًا قَالَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ :أَبَيْتُ قَالُوْا: أَرْبَعُوْنَ شَهْرًا قَالَ أَبَيْتُ قَالُوْا : أَرْبَعُوْنَ سَنَةً قَالَ أَبَيْتُ ثُمَّ يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَيَنْبُتُوْنَ كَمَا يَنْبُتُ الْبَقْلُ وَلَيْسَ مِنَ الإِنْسَانِ شَيْءٌ لاَ يُبْلَى إِلاَّ عَظْمٌ وَاحِدٌ وَهُوَ عَجْبُ الذَّنَبِ مِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ رواه البخاري ومسلم

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

Jarak antara dua tiupan sangkakala itu empat puluh.” Ada yang bertanya: “Empat puluh hari?” Abu Hurairah menjawab: “Aku tidak peduli,” lalu mereka bertanya: “Empat puluh bulan?” Beliau menjawab: “Aku tidak peduli,” mereka bertanya lagi: “Empat puluh tahun?” Dia menjawab,”Aku tidak peduli.” Kemudian turunlah hujan dari langit, lalu mereka tumbuh seperti tumbuhnya sayuran. Semua bagian manusia akan hancur, kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Darinya (tulang ekor, Red.) manusia diciptakan pada hari Kiamat.“(HR. Bukhari dan Muslim)

✅ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ فِي الإِنْسَانِ عَظْمًا لاَ تَأْكُلُهُ اْلأَرْضُ أَبَدًا، فِيْهِ يُرَكَّبُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، قَالُوْا أَيُّ عَظْمٍ هُوَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: عَجْبُ الذَّنَبِ

Sesungguhnya pada diri manusia ada satu tulang yang tidak dimakan tanah selamanya. Padanya manusia disusun (kembali) pada hari Kiamat”. Para sahabat bertanya, “Tulang apakah itu, wahai Rasulullah?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tulang ekor.”

(HR.Muslim, no. 5255)

✅ Ibnu Hajar Al-Asqalani (Imam Madzhab Syafi’i) dalam kitabnya Fathul Bari’ menyatakan

“Hadits-hadits yang shahih menerangkan bahwa jasad nabi tidak akan hancur seperti manusia lainnya dan akan tetap utuh, begitupun jasad para syuhada.”

✅ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَى اْلأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ اْلأَنْبِيَاءِ

Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla mengharamkan tanah memakan jasad para Nabi.”(Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 883, Ibnu Majah, no. 1075 dan dinilai shohih oleh Al-Albani dalam Shohih Sunan Abu Dawud, no. 962 dan Shohiih Ibni Majah, no. 889).

Yang pertama kali dibangkitkan adalah Nabi Muhammad shalallahu alayhi wasallam, maka hal ini menunjukkan bahwa nabi pun tidur dan akan dibangkitkan.

  • ➡ 5 golongan manusia di alam kubur

1. Nabi maka ia mendapatkan tempat yang tinggi di sisi Allaah

2. Syuhada akan menjadi burung-burung di surga

3. Mukmin yg shaleh akan menjadi burung-burung di surga

4. Mukmin ahli maksiat

5. Non muslim.

Ketika hari kiamat maka alam kubur pun ikut merasakan guncanganNya kecuali para syuhada maka Allaah melindunginya dari guncangan tersebut.

  • Non Muslim Ingin Jadi Tanah

✅ Allah subhanahu wata’ala berfirman,

يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا

Pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku jadi tanah.”(QS. an-Naba: 40).

  • ➡ *Orang yang pertama kali dibangkitkan*

✅ Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

وَ أَنَا أَوَّلُ مَنْ تَنْشَقُّ عَنْهُ الأَرْضُ

Aku orang pertama yang keluar dari tanah/kubur.”(HR. Ahmad, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah).

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:النَّاسُ يَصْعَقُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَأَكُونُ أَوَّلَ مَنْ يُفِيقُ، فَإِذَا أَنَا بِمُوسَى آخِذٌ بِقَائِمَةٍ مِنْ قَوَائِمِ الْعَرْشِ. فَلاَ أَدْرِي أَفَاقَ قَبْلِي أَمْ جُوزِيَ بِصَعْقَةِ الطُّورِ.

Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

Semua manusia akan tak sadarkan diri pada hari kiamat, maka aku menjadi orang pertama yang sadarkan diri kembali, ternyata di hadapanku ada Musa as yang sedang berpegangan pada salah satu tiang dari tiang ‘Arsy. Aku tidak tahu apakah dia lebih dahulu sadar sebelum aku, atau dia termasuk orang yang dikecualikan dari hilangnya kesadaran (setelah ditiupnya sangkakala) dengan hilangnya kesadarannya di gunung Thur (saat Nabi Musa meminta untuk melihat Allah).”

(HR. Bukhari No.3146).

Yang jelas Rasulullah tidak mengetahui siapa yang pertama kali dibangkitkan, yang jelas adalah mereka (Nabi Muhammad & Nabi Musa).

  • ➡ *Yaumul Jami’ (Hari Berkumpulnya seluruh makhluk)*

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

اِنَّ فِيْ ذٰ لِكَ لَاٰيَةً لِّمَنْ خَافَ عَذَابَ الْاٰخِرَةِ ذٰ لِكَ يَوْمٌ مَّجْمُوْعٌ لَّهُ النَّاسُ وَذٰ لِكَ يَوْمٌ مَّشْهُوْدٌ

Sesungguhnya pada yang demikian itu pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Itulah hari ketika semua manusia dikumpulkan (untuk dihisab), dan itulah hari yang disaksikan (oleh semua makhluk).“(QS. Hud: 103).

لَمَجْمُوْعُوْنَ اِلٰى مِيْقَاتِ يَوْمٍ مَّعْلُوْمٍ

Pasti semua akan dikumpulkan pada waktu tertentu, pada hari yang sudah dimaklumi.”

(QS. Al-Waqi’ah: 50)

وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.“(QS. Al-Baqarah: 148)

اِنْ كُلُّ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ اِلَّاۤ اٰتِى الرَّحْمٰنِ عَبْدًا

“Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, melainkan akan datang kepada (Allah) Yang Maha Pengasih sebagai seorang hamba.”

(QS. Maryam: 93)

لَـقَدْ اَحْصٰٮهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا

Dia (Allah) benar-benar telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti.”(QS. Maryam: 94)

وَكُلُّهُمْ اٰتِيْهِ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فَرْدًا

Dan setiap orang dari mereka akan datang kepada Allah sendiri-sendiri pada hari Kiamat.”

(QS. Maryam: 95)

وَعُرِضُوْا عَلٰى رَبِّكَ صَفًّا لَقَدْ جِئْتُمُوْنَا كَمَا خَلَقْنٰكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۢ بَلْ زَعَمْتُمْ اَ لَّنْ نَّجْعَلَ لَـكُمْ مَّوْعِدًا

Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. (Allah berfirman), “Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada pertama kali; bahkan kamu menganggap bahwa Kami tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (berbangkit untuk memenuhi) perjanjian.”

(QS. Al-Kahf: 48)

  • ➡ *Binatang Dibangkitkan*

Termasuk para binatang pun akan dibangkitkan dan dikumpulkan, mereka (para binatang) akan menuntaskan keadilan di hadapan Allaah, dimana kedzaliman hewan terhadap hewan lainnya, termasuk juga menuntut balas atas kedzaliman yang dilakukan manusia terhadap dirinya(para binatang).

✅ Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِى هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ ، فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ ، لاَ هِىَ أَطْعَمَتْهَا وَلاَ سَقَتْهَا إِذْ حَبَسَتْهَا ، وَلاَ هِىَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ

Ada seorang perempuan disiksa karena seekor kucing yang dikurungnya hingga mati karena tindakannya tersebut ia masuk neraka. Wanita itu tidak memberi kucing tersebut makan, tidak pula minum ketika ia mengurungnya. Juga kucing tersebut tidak dibolehkan untuk memakan serangga-serangga di tanah”.

(HR. Bukhari no. 3482 dan Muslim no. 2242).

وَمَا مِنْ دَآبَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا طٰۤئِرٍ يَّطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ اِلَّاۤ اُمَمٌ اَمْثَالُـكُمْ مَا فَرَّطْنَا فِى الْـكِتٰبِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ يُحْشَرُوْنَ

Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan.”(QS. Al-An’am: 38)

وَ مِنْ اٰيٰتِهٖ خَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيْهِمَا مِنْ دَآبَّةٍ وَهُوَ عَلٰى جَمْعِهِمْ اِذَا يَشَآءُ قَدِيْرٌ

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah penciptaan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Mahakuasa mengumpulkan semuanya apabila Dia kehendaki.”(QS. Asy-Syura: 29)

وَاِذَا الْوُحُوْشُ حُشِرَتْ

dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,”(QS. At-Takwir: 5)

Imam al-Qurthubi menyatakan bahwa manusia khilaf akan dikumpulkanNya para binatang, qisas para binatang, namun yang lebih shahih adalah mereka para binatang akan dikumpulkan.

✅ Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَتُؤَدُّنَّ الْحُقُوقَ إِلَى أَهْلِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُقَادَ لِلشَّاةِ الْجَلْحَاءِ مِنَ الشَّاةِ الْقَرْنَاءِ

Sungguh semua hak akan dikembalikan kepada pemiliknya pada hari kiamat. Sampai diqishas kambing yang tidak bertanduk kepada kambing yang bertanduk.”(HR. Ahmad 7404 & Muslim 6745)

  • ➡ *Bagaimana manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar*

✅ Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ إِلَى اللهِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً

Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dikumpulkan menuju Allah Ta’ala dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.”(Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3349 dan Muslim, no. 2860, dari sahabat ‘Abdullah ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma).

Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya, “Apakah laki-laki dan wanita saling melihat satu sama lain?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

اَلأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ

Keadaannya jauh lebih berat dari sekedar melihat satu sama lain.”(HR. Muslim, no. 5102).

•~~~(Lanjut ke Halaman 2).~~~•