Ini Amalan-Amalan di Malam Lailatul Qadar 1444 H (amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan)
..
Serba Serbi Lailatul Qadar
https://konsultasisyariah.com/6904-malam-lailatul-qadar.html
Carilah Keutamaan Malam Lailatul Qadar
https://muslim.or.id/28232-carilah-keutamaan-malam-lailatul-qadar.html
Kapan Waktu Malam Lailatul Qadar
https://firanda.com/9435-kapan-waktu-malam-lailatul-qadar.html
Tanda Malam Lailatul Qadar
https://rumaysho.com/489-mengenal-tanda-tanda-malam-lailatul-qadar.html
Kapan Lailatul Qadar
https://bekalislam.firanda.com/10623-kapan-lailatul-qadar.html
.
Waktunya
• Terjadi di Malam-Malam Ganjil Pada 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan
.
Sebagaimana hadits dari Ibnu Umar bahwa Nabi ﷺ bersabda,:
.
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ – يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ – فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى
.
“Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.” (HR. Muslim)
.
Kapan Lailatul Qadar
.
Kapan Waktu Lailatul Qadar?
Ini adalah poin penting yang harus kita ketahui, karena untuk meraih malam lailatulqadar maka kita harus mengetahui kapan lailatulqadar. Secara umum ada dua pendapat para ulama tentang kapan terjadinya malam lailatulqadar:
Pendapat pertama: Malam lailatulqadar tetap di suatu malam tertentu, tidak berubah-ubah setiap tahun. ([1]) Hal ini sebagaimana yang dialami oleh Ubay bin Ka’ab radhiallahu ‘anhu, dimana ia bersumpah bahwasanya malam lailatulqadar itu di malam ke-27 karena ia pernah mengalaminya bersama Nabi Muhammad rahimahullah.
.
Pendapat kedua: Malam lailatulqadar berubah-ubah dari satu tahun ke tahun yang berikutnya. ([2]) Pendapat yang kedua ini adalah pendapat jumhur ulama. Hal ini terjadi karena Nabi Muhammad ﷺ  pernah diberi tahu oleh Allah ﷻ tentang waktu lailatulqadar, akan tetapi Allah ﷻ  kemudian membuatnya lupa kembali. Dalam hadits Ubadah bin Shamit, Nabi Muhammad rahimahullah bersabda,
.
خَرَجْتُ لِأُخْبِرَكُمْ بِلَيْلَةِ القَدْرِ، فَتَلاَحَى فُلاَنٌ وَفُلاَنٌ، فَرُفِعَتْ وَعَسَى أَنْ يَكُونَ خَيْرًا لَكُمْ
.
“Sesungguhnya aku keluar untuk mengabarkan kepada kalian, akan tetapi fulan dan fulan bertengkar, maka kemudian diangkat oleh Allah, dan semoga ini lebih baik untuk kalian.”([3])
.
Para ulama berusaha menyebutkan hikmah dari kejadian ini, di antaranya seperti Ibnu Hajar rahimahullah.([4]) Ia menjelaskan bahwa dengan diangkatnya kabar tentang malam lailatulqadar, maka orang-orang akan tetap semangat di bulan Ramadan, terutama di sepuluh malam terakhir karena sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan juga mulia. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah ﷻ,
.
﴿وَلَيَالٍ عَشْرٍ﴾
.
“Dan demi malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr: 2)
.
Jika diketahui bahwa malam lailatulqadar jatuh pada malam kedua puluh tujuh misalnya, maka orang-orang akan mengabaikan malam-malam yang lain, sedangkan sepuluh malam terakhir lainnya juga mempunyai kemuliaan dan keutamaan.
.
Dari sini, pendapat yang kuat adalah malam lailatulqadar berpindah-pindah dari tahun ke tahun berikutnya, wallahu a’lam. Hal ini berdasarkan dari hadits-hadits Nabi Muhammad ﷺ bahwasanya di zaman beliau malam lailatulqadar pernah terjadi di malam ke-21. Sebagaimana hadits dari Abu Sa’id al-Khudri, bahwasanya Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
.
وَقَدْ أُرِيتُ هَذِهِ اللَّيْلَةَ، ثُمَّ أُنْسِيتُهَا، فَابْتَغُوهَا فِي العَشْرِ الأَوَاخِرِ، وَابْتَغُوهَا فِي كُلِّ وِتْرٍ، وَقَدْ رَأَيْتُنِي أَسْجُدُ فِي مَاءٍ وَطِينٍ
.
“Dan sungguh aku telah diperlihatkan malam ini tentang kapan waktu lailatulqadar lalu aku dilupakan, maka carilah lailatulqadar di sepuluh malam terakhir dan carilah di setiap malam ganjil. Dan sungguh aku telah melihat (tatkala lailatulqadar) aku sujud di atas air dan tanah.”
.
Maka Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu berkata,
.
اسْتَهَلَّتِ السَّمَاءُ فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ فَأَمْطَرَتْ، فَوَكَفَ المَسْجِدُ فِي مُصَلَّى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ إِحْدَى وَعِشْرِينَ، فَبَصُرَتْ عَيْنِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَنَظَرْتُ إِلَيْهِ انْصَرَفَ مِنَ الصُّبْحِ وَوَجْهُهُ مُمْتَلِئٌ طِينًا وَمَاءً
.
“Maka muncullah tanda-tanda mau hujan di malam tersebut, lalu turunlah hujan. Lalu hujan masuk melalui sela-sela atap masjid pada malam ke-21. Lalu mataku melihat Rasulullah ﷺ, dan aku melihat beliau selesai shalat subuh dan wajah beliau penuh dengan tanah dan air.”([5])
.
Selain itu, ada pula yang berpendapat bahwa malam lailatulqadar jatuh pada malam ke-23. Hal ini sebagaimana hadits dari Abdullah bin Unais radhiallahu ‘anhu,
.
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: أُرِيتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ، ثُمَّ أُنْسِيتُهَا، وَأَرَانِي صُبْحَهَا أَسْجُدُ فِي مَاءٍ وَطِينٍ، قَالَ: فَمُطِرْنَا لَيْلَةَ ثَلَاثٍ وَعِشْرِينَ، فَصَلَّى بِنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَانْصَرَفَ وَإِنَّ أَثَرَ الْمَاءِ وَالطِّينِ عَلَى جَبْهَتِهِ وَأَنْفِهِ قَالَ: وَكَانَ عَبْدُ اللهِ بْنُ أُنَيْسٍ يَقُولُ: ثَلَاثٍ وَعِشْرِينَ
.
“Sesungguhnya Rasulullah bersabda, ‘Aku telah diperlihatkan Lailatulqadar kemudian aku dibuat lupa, dan aku bermimpi bahwa aku bersujud di atas tanah dan air’. Maka kami dihujani pada malam yang ke dua puluh tiga, Rasulullah shalat bersama kami, kemudian beliau pergi sedangkan bekas air dan tanah (masih melekat) di dahi dan hidungnya. Itu malam ke-23.”([6])
.
Dari sini kemudian sebagian ulama berpendapat bahwa malam lailatulqadar jatuh pada malam ke-23.
.
Selain itu, Ubay bin Ka’ab radhiallahu ‘anhu berpendapat bahwa malam lailatulqadar adalah malam ke-27. Ia berpendapat demikian karena pernah mengalaminya bersama Nabi Muhammad ﷺ. Nabi Muhammad ﷺ pernah mengabarkan bahwa ciri-ciri malam lailatulqadar adalah matahari tidak terlalu terik ketika terbit. Maka Ubay bin Ka’ab radhiallahu ‘anhu pun melihat di pagi hari bahwasanya matahari terbit dengan cahaya yang tidak begitu terik, dan malam tersebut adalah malam ke-27.([7])
.
Selain itu, ada pendapat pula bahwasanya malam lailatulqadar itu jatuh pada malam ke-29, karena Nabi Muhammad ﷺ  pernah bersabda,
.
الْتَمِسُوا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي آخِرِ لَيْلَةٍ
.
“Carilah lailatulqadar di malam yang terakhir (dari bulan Ramadan).”([8])
.
Kebanyakan bulan Ramadan yang dilalui oleh Nabi Muhammad adalah 29 hari.
.
Ini semua menguatkan pendapat bahwasanya malam lailatulqadar berpindah dari satu malam ke malam yang lainnya setiap tahun([9]), namun tetap jatuh di malam ganjil, sebagaimana sabda Nabi Muhammad ﷺ
.
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
.
“Carilah lailatulqadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.”([10])
.
Karya : Ustadz DR. Firanda Andirja, MA
.
Footnote:
.
([1]) Ini adalah pendapat masyhur mazhab Syafi’iyah. [Lihat: Al-Majmu’ (6/450)].
([2]) Lihat: Al-Inshaf (3/354), asy-Syarh al-Kabir (1/551), dan Fath al-Qadir (2/389).
([3]) HR. Bukhari No. 2023.
([4]) Lihat: Fath al-Bari (4/266).
([5]) HR. Bukhari No. 2018.
([6]) HR. Muslim No. 1168.
([7]) Lihat: Shahih Muslim No. 762.
([8]) HR. Ibnu Khuzaimah No. 2189, dinyatakan shahih oleh Syekh al-Albani.
([9]) Lihat: Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab (6/450), hal ini merupakan pendapat yang dipilih oleh al-Muzani dan dikuatkan oleh Imam an-Nawawi s.
([10]) HR. Bukhari No. 2017.
.
Kita tahu malam Lailatul Qadar adalah malam penuh kemuliaan. Malam tersebut disebutkan dalam ayat yang mulia,
..
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
.
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 3-5)
.
An-Nakha’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latha-if Al-Ma’arif, hlm. 341).
.
Mujahid, Qatadah, dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaad Al-Masiir, 9:191).
.
Ini sungguh keutamaan lailatul qadar yang luar biasa.
.
Amalan pada malam Lailatul Qadar
Pertama: Semangat ibadah pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, dengan menghidupkan malam-malam yang ada dan membangunkan keluarga, amalan yang diisi adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an dan dzikir.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata
.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, beliau kencangkan sarungnya (bersungguh-sungguh dalam ibadah dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah.” (HR. Bukhari, no. 2024 dan Muslim, no. 1174).
.
Kedua: Menghadiri shalat Shubuh dan Isya berjamaah
.
Sebagaimana dinukil oleh Imam Asy-Syafi’i dalam Al-Umm dari sekelompok ulama Madinah dan dinukil pula sampai pada Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma disebutkan,
.
أَنَّ إِحْيَاءَهَا يَحْصُلُ بِأَنْ يُصَلِّيَ العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ وَ يَعْزِمُ عَلَى أَنْ يُصَلِّيَ الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ
.
“Menghidupkan malam lailatul qadar itu bisa dengan melaksanakan shalat Isya’ berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan shalat Shubuh secara berjamaah.”
.
Dikatakan oleh Imam Malik dalam Al-Muwatha’, Ibnul Musayyib menyatakan,
.
مَنْ شَهِدَ لَيْلَةَ القَدْرِ ـ يَعْنِي فِي جَمَاعَةٍ ـ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا
.
“Siapa yang menghadiri shalat berjamaah pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari menghidupkan malam Lailatul Qadar tersebut.”
.
Dalam perkataan Imam Syafi’i yang qadim (yang lama),
.
مَنْ شَهِدَ العِشَاءَ وَ الصُّبْحَ لَيْلَةَ القَدْرِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا
.
“Siapa yang menghadiri shalat ‘Isya’ dan shalat Shubuh pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari malam tersebut.” Semua perkataan di atas diambil dari Latha-if Al-Ma’arif, hlm. 329.
.
Apa yang dikatakan oleh Imam Syafi’i dan ulama lainnya di atas sejalan dengan hadits dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ
.
“Siapa yang menghadiri shalat ‘Isya berjamaah, maka baginya pahala shalat separuh malam. Siapa yang melaksanakan shalat ‘Isya dan Shubuh berjamaah, maka baginya pahala shalat semalam penuh.” (HR. Muslim, no. 656 dan Tirmidzi, no. 221).
..
Ketiga: Melakukan shalat malam pada malam Lailatul Qadar
.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
.
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
.
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari, no. 1901)
.
Ibnu Hajar Al-‘Asqalani rahimahullah mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat riya’. (Lihat Fath Al-Baari, 4:251)
..
Keempat: Mengamalkan doa pada malam Lailatul Qadar
.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,  “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
.
أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
.
“Jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdoalah: ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU’ANNI (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–).” (HR. Tirmidzi, no. 3513 dan Ibnu Majah, no. 3850. Abu ‘Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih).
..
Ibnu Rajab rahimahullah memberi penjelasan menarik,
.
و إنما أمر بسؤال العفو في ليلة القدر بعد الإجتهاد في الأعمال فيها و في ليالي العشر لأن العارفين يجتهدون في الأعمال ثم لا يرون لأنفسهم عملا صالحا و لا حالا و لا مقالا فيرجعون إلى سؤال العفو كحال المذنب المقصر
.
“Dianjurkan banyak meminta maaf atau ampunan pada Allah di malam lailatul qadar setelah sebelumnya giat beramal di malam-malam Ramadhan dan juga di sepuluh malam terakhir. Karena orang yang arif (bijak) adalah yang bersungguh-sungguh dalam beramal, namun dia masih menganggap bahwa amalan yang ia lakukan bukanlah amalan, keadaan, atau ucapan yang baik (saleh). Oleh karenanya, ia banyak meminta ampun pada Allah seperti orang yang penuh kekurangan karena dosa.”
.
Yahya bin Mu’adz pernah berkata,
.
ليس بعارف من لم يكن غاية أمله من الله العفو
.
“Bukanlah orang yang arif (bijak) jika ia tidak pernah mengharap pemaafan (penghapusan dosa) dari Allah.” (Latha-if Al-Ma’arif, hlm. 362-363).
.
Moga kita mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadar dan dimudahkan beramal saleh di dalamnya.
..
Dianjurkan Agar Memakai Pakaian Terbaik, Memakai Minyak Wangi dan Mandi Jika Terasa Mengantuk Karena Kita Harus Begadang Semalam Untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar.
.
Kelima: Dzikir Pagi dan Petang. Dibaca Saat Selesai Shalat Mahgrib
..
Bacaan Dzikir Petang
https://bekalislam.firanda.com/3312-bacaan-dzikir-petang.html
Bacaan Dzikir Pagi
https://bekalislam.firanda.com/3309-bacaan-dzikir-pagi.html
Fiqih Dzikir pagi dan Petang
https://bekalislam.firanda.com/3306-fikih-dzikir-pagi-dan-petang.html
Dzikir Sore
https://rumaysho.com/1638-bacaan-dzikir-petang.html
https://muslim.or.id/79891-dzikir-petang.html
https://almanhaj.or.id/11518-dzikir-pagi-dan-petang.html
.
Keenam: Membaca Doa Dari Hadith yang Shahih

Instal Aplikasi Apa Doanya Android di Play Store
……
Dan Baca Doa Berikut Pada Malam Lailatul Qadar Agar Dapat Keutamaan Pahala Sebanyak 83 Tahun
.
App Bekal Islam
Android https://bit.ly/bekalislam-android
iOS https://bit.ly/bekalislam-ios
Aplikasi Apa Doanya
500+ Doa, Dzikir, Adab dll dari Quran & Hadits Shahih/Hasan (insya Allah).
Install di Google Play Store
https://www.google.com/amp/s/m.apkpure.com/id/apa-doanya-doa-dzikir/com.rahmadid.apadoanya/amp
..
1. DOA TERKAIT TIDUR
2. DOA MASUK KAMAR MANDI/WC
3. DOA WUDHU
4. DOA TERKAIT PAKAIAN
5. DOA ADZAN
6. DOA MASUK DAN KELUAR MASJID
7. DOA MAKAN DAN MINUM
8. DOA BERSETUBUH (JIMA)
9. DOA KETIKA HUJAN
10. DOA KETIKA SAFAR dan Bepergian
11. DOA MASUK PASAR
12. Doa Berbagai Macam Bacaan Shalat Seperti Doa Ifititah, Ruku, Bangun dari Ruku, Sujud, Duduk Antara Dua Sujud, Tasyahud, Shalawat Setelah Tasyahud, Doa Sesudah Shalat Sebelum Salam
13. Dll
..
Keutamaan Memohon Surga Dan Berlindung Dari Neraka Sebanyak 3x
.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
.
Allaahumma innii as-alukal jannah, wa a’uudzu bika minan-naar.
.
Ya Allah, aku mohon kepada-Mu surga, dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka.
.
HR. Abu Dawud dan lihat di Shahih Ibnu Majah 2/328
.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang meminta surga 3 kali, maka surga akan berkata, ‘Ya Allah, masukkanlah dia ke dalam surga.’ Dan siapa yang memohon perlindungan dari neraka 3 kali, maka neraka akan berkata, ‘Ya Allah, lindungilah dia dari neraka.’”
.
HR. Ahmad 12585, Nasai 5521, Turmudzi 2572 dan yang lainnya. Hadis ini dinilai hasan oleh Syuaib al-Arnauth dan dinilai shahih oleh al-Albani.
.
Jika kita perhatikan, hadits di atas bersifat umum, artinya:
.
Tidak ada teks doa khusus, sehingga anda bisa meminta surga dengan kalimat permohonan surga apapun. Bisa juga dengan bahasa yang kita pahami: Ya Allah, aku memohon surga, atau Ya Allah, lindungilah aku dari neraka.
Tidak ada batasan waktu dan tempat, sehingga kita bisa membacanya kapanpun dan dimanapun.
Disebutkan batasan angka, yaitu 3 kali. Artinya untuk mendapatkan keutamaan itu, kita baca minimal sebanyak 3 kali, dan maksimal tanpa hitungan.
Allahu a’lam.
.
Adab Berdoa
..
1. Mencari waktu yang mustajab.
Di antara waktu yang mustajab adalah hari Arafah, Ramadhan, sore hari Jumat, dan waktu sahur atau sepertiga malam terakhir.
.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta, akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan pasti Aku ampuni’.” (HR. Muslim).
.
2. Memanfaatkan keadaan yang mustajab untuk berdoa.
.
Di antara keadaan yang mustajab untuk berdoa adalah: ketika perang, turun hujan, ketika sujud, antara adzan dan iqamah, atau ketika puasa menjelang berbuka.
Abu Hurairah radhiallahu ’anhu mengatakan, “Sesungguhnya pintu-pintu langit terbuka ketika jihad fi sabillillah sedang berkecamuk, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat wajib. Manfaatkanlah untuk berdoa ketika itu.” (Syarhus Sunnah al-Baghawi, 1: 327).
.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa antara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (HR. Abu Daud, Nasa’i, dan Tirmidzi).
.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Keadaan terdekat antara hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud. Maka perbanyaklah berdoa.” (HR. Muslim).
.
3. Menghadap kiblat.
.
Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di Padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam. (HR. Muslim).
.
4. Mengangkat tangan.
Dari Salman radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Tuhan kalian itu Malu dan Maha Memberi. Dia malu kepada hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong (tidak dikabulkan).” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi dan beliau hasankan).
.
Cara mengangkat tangan:
.
Ibnu Abbas radhiallahu ’anhu mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berdoa, beliau menggabungkan kedua telapak tangannya dan mengangkatnya setinggi wajahnya (wajah menghadap telapak tangan). (HR. Thabrani).
.
Catatan: Tidak boleh melihat ke atas ketika berdoa.
.
5. Dengan suara lirih dan tidak dikeraskan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Janganlah kalian mengeraskan doa kalian dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” (QS. Al-Isra: 110).
Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji Nabi Zakariya ‘alaihis salam, yang berdoa dengan penuh khusyu’ dan suara lirih. “(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria, yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.” (QS. Maryam: 2–3).
.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman, “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55).
.
Dari Abu Musa radhiallahu ’anhu bahwa suatu ketika para sahabat pernah berdzikir dengan teriak-teriak. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan, “Wahai manusia, kasihanilah diri kalian. Sesungguhnya kalian tidak menyeru Dzat yang tuli dan tidak ada, sesungguhnya Allah bersama kalian, Dia Maha mendengar lagi Maha dekat.” (HR. Bukhari).
.
6. Tidak dibuat bersajak.
.
Doa yang terbaik adalah doa yang ada dalam Alquran dan sunah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55). Ada yang mengatakan: maksudnya adalah berlebih-lebihan dalam membuat kalimat doa, dengan dipaksakan bersajak.
.
7. Khusyu’, merendahkan hati, penuh harap dan cemas.
.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya’: 90).
.
8. Memantapkan hati dalam berdoa dan berkeyakinan untuk dikabulkan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian ketika berdoa dengan mengatakan, ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau. Ya Allah, rahmatilah aku, jika Engkau mau’. Hendaknya dia mantapkan keinginannya, karena tidak ada yang memaksa Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian berdoa, hendaknya dia mantapkan keinginannya. Karena Allah tidak keberatan dan kesulitan untuk mewujudkan sesuatu.” (HR. Ibn Hibban dan dishahihkan Syua’ib Al-Arnauth).
.
9. Di antara bentuk yakin ketika berdoa adalah hatinya sadar bahwa dia sedang meminta sesuatu. Dari Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan lengah (dengan doanya).” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani).
.
Banyak orang yang lalai dalam berdoa atau bahkan tidak tahu isi doa yang dia ucapkan. Karena dia tidak paham bahasa Arab, sehingga hanya dia ucapkan tanpa direnungkan isinya.
.
10. Mengulang-ulang doa dan merengek-rengek dalam berdoa.
Misalnya, orang berdoa: Yaa Allah, ampunilah hambu-MU, ampunilah hambu-MU…, ampunilah hambu-MU yang penuh dosa ini. ampunilah ya Allah…. Dia ulang-ulang permohonannya. Semacam ini menunjukkan kesungguhhannya dalam berdoa.
.
Ibn Mas’ud mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila beliau berdoa, beliau mengulangi tiga kali. Dan apabila beliau meminta kepada Allah, beliau mengulangi tiga kali. (HR. Muslim).
.
11. Tidak tergesa-gesa agar segera dikabulkan, dan menghindari perasaan ‘mengapa doaku tidak dikabulkan’ atau ‘kelihatannya Allah tidak akan mengabulkan doaku’.
.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan dikabulkan (doa) kalian selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan, ‘Saya telah berdoa, namun belum saja dikabulkan‘.” (HR. Bukhari dan Muslim).
..
Sikap tergesa-gesa agar segera dikabulkan, tetapi doanya tidak kunjung dikabulkan, menyebabkan dirinya malas berdoa. Dari Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus silaturrahim, selama dia tidak terburu-buru.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud terburu-buru dalam berdoa?” Beliau bersabda, “Orang yang berdoa ini berkata, ‘Saya telah berdoa, Saya telah berdoa, dan belum pernah dikabulkan’. Akhirnya dia putus asa dan meninggalkan doa.” (HR. Muslim dan Abu Daud).
.
Sebagian ulama mengatakan, Aku pernah berdoa kepada Allah dengan satu permintaan selama dua puluh tahun dan belum dikabulkan, padahal aku berharap agar dikabulkan. Aku meminta kepada Allah agar diberi taufiq untuk meninggalkan segala sesuatu yang tidak penting bagiku.”
.
12. Memulai doa dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
.
Bagian dari adab ketika memohon dan meminta adalah memuji Dzat yang diminta. Demikian pula ketika hendak berdoa kepada Allah. Hendaknya kita memuji Allah dengan menyebut nama-nama-Nya yang mulia (Asma-ul husna).
..
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar ada orang yang berdoa dalam shalatnya dan dia tidak memuji Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau bersabda, “Orang ini terburu-buru.” kemudian beliau bersabda, “Apabila kalian berdoa, hendaknya dia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani).
.
13. Memulai doa untuk diri sendiri sebelum untuk orang lain.
.
“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ingat kepada seseorang, maka beliau mendo’akannya dan sebelumnya beliau mendahulukan berdo’a untuk dirinya sendiri” (HR. Tirmidzi).
.
14. Memperbanyak taubat dan memohon ampun kepada Allah.
.
Banyak mendekatkan diri kepada Allah merupakan sarana terbesar untuk mendapatkan cintanya Allah. Dengan dicintai Allah, doa seseorang akan mudah dikabulkan. Di antara amal yang sangat dicintai Allah adalah memperbanyak taubat dan istighfar.
.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada ibadah yang dilakukan hamba-Ku yang lebih Aku cintai melebihi ibadah yang Aku wajibkan. Ada hamba-Ku yang sering beribadah kepada-Ku dengan amalan sunah, sampai Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka …, jika dia meminta-Ku, pasti Aku berikan dan jika minta perlindungan kepada-Ku, pasti Aku lindungi.” (HR. Bukhari).
.
Diriwayatkan bahwa ketika terjadi musim kekeringan di masa Umar bin Khatab, beliau meminta kepada Abbas untuk berdoa. Ketika berdoa, Abbas mengatakan, “Ya Allah, sesungguhnya tidaklah turun musibah dari langit kecuali karena perbuatan dosa. dan musibah ini tidak akan hilang, kecuali dengan taubat…”
.
15. Mendoakan saudara sesama muslim.“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, ‘Dan bagimu juga kebaikan yang sama’.” (HR. Muslim).
.
16. Menghindari mendoakan keburukan, baik untuk diri sendiri, anak maupun keluarga.
.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, mencela manusia yang berdoa dengan doa yang buruk, “Manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al-Isra’: 11).
“Kalau sekiranya Allah menyegerakan keburukan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka (binasa).” (QS. Yunus: 11).
.
Ayat ini berbicara tentang orang yang mendoakan keburukan untuk dirinya, hartanya, keluarganya, dengan doa keburukan.
.
Dari Jabir radhiallahu ’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian mendoakan keburukan untuk diri kalian, jangan mendoakan keburukan untuk anak kalian, jangan mendoakan keburukan untuk pembantu kalian, jangan mendoakan keburukan untuk harta kalian. Bisa jadi ketika seorang hamba berdoa kepada Allah bertepatan dengan waktu mustajab, pasti Allah kabulkan.” (HR. Abu Daud).
.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa para hamba akan senantiasa dikabulkan, selama tidak berdoa yang isinya dosa atau memutus silaturrahim.” (HR. Muslim dan Abu Daud).
.
17. Menghindari makanan dan harta haram.
.
Makanan yang haram menjadi sebab tertolaknya doa.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya, ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’. Dan Allah juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu’. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku’. Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan do’anya?” (HR. Muslim).
..
Ketujuh: Membaca Dzikir
..
Lafal Dzikir 1
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
.
Subhaanallaahi wa bihamdih.
.
Maha Suci Allah, aku memujiNya.

HR. Al-Bukhari 7/168, Muslim 4/2071.
Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca: (dzikir di atas) 100x dalam sehari, maka akan dihapuskan dosa-dosanya, meskipun sebanyak buih di lautan.”
.
Lafal Dzikir 2 (Tasbih Malaikat)
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
.
Subhaanallaahi wa bihamdih.
.
Maha Suci Allah, aku memujiNya.
.
HR. Muslim no.2731.
Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya: Kalimat apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: “Kalimat yang Allah pilihkan untuk malaikat dan untuk para hambanya: (dzikir di atas).”
.
Tentang tasbih para malaikat, Allah nyatakan dalam firman-Nya:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-Baqarah [2]: 30).
.
Kalimat (dzikir di atas) itulah cara bertasbih malaikat
.
Lafal Dzikir 3 (Dua Kalimat Yang Ringan Di Lisan, Berat Di Timbangan)
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيْمِ
.
Subhaanallaahi wa bihamdih, subhaanallaahil ‘azhiim.
.
Maha Suci Allah, aku memujiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung.
.
HR. Al-Bukhari 7/168 dan Muslim 4/2072.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Dua kalimat yang ringan di lidah, pahalanya berat di timbangan (hari Kiamat) dan disenangi oleh Tuhan Yang Maha Pengasih, adalah: (dzikir di atas).
.
Lafal Dzikir 4 (Pohon Kurma Di Surga)
سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
.
Subhaanallaahil ‘azhiimi wa bihamdih.
.
Maha Suci Allah Yang Maha Agung, aku memujiNya.
.
HR. At-Tirmidzi 5/511 dan Al-Hakim 1/501. Menurut pendapatnya, hadits tersebut shahih. Imam Adz-Dzahabi menyetujuinya. Lihat pula Shahihul Jami’ 5/531 dan Shahih At-Tirmidzi 3/160.
“Barangsiapa yang membaca: (dzikir di atas), maka ditanam untuknya sebatang pohon kurma di Surga.”
.
Lafal Dzikir 5
سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Subhaanallaah, wal hamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar.
.
Maha Suci Allah, Segala Puji bagi Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar.
.
HR. Muslim 4/2072.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Sungguh, apabila aku membaca: (dzikir di atas) adalah lebih senang bagiku dari apa yang disinari oleh matahari terbit.”
.
Lafal Dzikir 6 (Empat Kalimat Yang Dicintai Allah)
سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ
.
Subhaanallaah, wal hamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar.
.
Maha Suci Allah, Segala Puji bagi Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar.
.
HR. Muslim 3/1685.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Perkataan yang paling disenangi oleh Allah adalah empat: (dzikir di atas). Tidak mengapa bagimu untuk memulai yang mana di antara kalimat tersebut.
.
Lafal Dzikir 7
سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
.
Subhaanallaah, wal hamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
.
Maha Suci Allah, Segala Puji bagi Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar, Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
.
HR. Ahmad no. 513 menurut penertiban Ahmad Syakir, sanadnya shahih, lihat Majma’uz Zawa’id 1/297, Ibnu Hajar mencantumkannya di Bulughul Maram dari riwayat Abu Sa’id kepada An-Nasa’i. Ibnu Hajar berkata: “Hadits tersebut adalah shahih menurut pendapat Ibnu Hibban dan Al-Hakim.”
Kalimat-kalimat yang baik adalah: (dzikir di atas
.
Lafal Dzikir 8 (Seribu Kebaikan Setiap Hari)
سُبْحَانَ اللَّهِ
.
Subhaanallaah (100x).
.
Maha Suci Allah (100x).
.
HR. Muslim 4/2073.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Apakah seseorang di antara kamu tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan tiap hari?” Salah seorang di antara yang duduk bertanya, “Bagaimana di antara kita bisa memperoleh seribu kebaikan (dalam sehari)?” Rasul bersabda, “Hendaklah dia membaca seratus tasbih (subhaanallaah), maka ditulis seribu kebaikan baginya atau seribu kejelekannya dihapus
.
Lafal Dzikir 9 (Perbendaharaan Surga)
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
.
Laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
.
Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
.
HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 11/213 dan Muslim 4/2076.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Wahai Abdullah bin Qais! Maukah kamu aku tunjukkan Perbendaharaan Surga?” Aku berkata: “Aku mau, wahai Rasulullah!” Rasul berkata: “Bacalah: (dzikir di atas)
.
Lafal Dzikir 10 (Seperti Memerdekakan Budak)
لَا إِلَـٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
.
Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir.
.
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
.
HR. Al-Bukhari 7/167, Muslim dengan lafal yang sama 4/2071.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca: (dzikir di atas) 10x, maka dia seperti orang yang memerdekakan empat orang dari keturunan Ismail.”
.
Lafal Dzikir 11 (Memenuhi Kebaikan Pada Kedua Tangan)
Seorang Arab Badui datang kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, lalu berkata: “Ajari aku dzikir untuk aku baca!” Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Katakanlah:”
.
لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، اَللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا، سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ
.
Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, allaahu akbar kabiiron, wal hamdulillaahi katsiiron, subhaanallaahi robbil ‘aalamiin, laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aziizil hakiim.
.
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah yang banyak. Maha Suci Allah, Tuhan sekalian alam dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana.
.
Orang Badui itu berkata: “Kalimat itu untuk Tuhanku, mana yang untukku?” Rasul bersabda: “Katakanlah:”
.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَارْزُقْنِيْ
.
Allaahummaghfir lii warhamnii wahdinii warzuqnii.
.
Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk kepadaku dan berilah rezeki kepadaku.
.
HR. Muslim 4/2072. Abu Dawud menambah: Ketika orang Arab Badui berpaling, Nabi bersabda: “Sungguh dia telah memenuhi kebaikan pada kedua tangannya.” 1/220.
.
Lafal Dzikir 12 (Doa Dan Dzikir Terbaik)
Sesungguhnya doa yang terbaik adalah membaca:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
.
Alhamdulillaah.
.
Segala Puji bagi Allah.
.
Sedang dzikir yang terbaik adalah:
..
لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ
.
Laa ilaaha illallaah.
.
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah.
.
HR. At-Tirmidzi 5/462, Ibnu Majah 2/1249, Al-Hakim 1/503. Menurut Al-Hakim, hadits tersebut adalah shahih. Imam Adz-Dzahabi menyetujuinya, Lihat pula Shahihul Jami’ 1/362.
.
Lafal Dzikir 14 (Cukuplah Allah) (Doa Nabi Ibrahim)
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
Hasbunallaahu wa ni’mal wakiil.
.
Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.
.
HR. Bukhari no. 4563.
.
Lafal Dzikir 15 (Pahalanya Lebih Besar Daripada Dzikir Sehari Semalam)
.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ مَا خَلَقَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ كُلِّ شَيْءٍ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ كُلِّ شَيْءٍ
.
سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ مِلْءَ مَا خَلَقَ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ مِلْءَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ كُلِّ شَيْءٍ
وَسُبْحَانَ اللَّهِ مِلْءَ كُلِّ شَيْءٍ
.
Alhamdulillaahi ‘adada maa kholaq,
walhamdulillaahi mil-a maa kholaq,
walhamdulillaahi ‘adada maa fis-samaawaati wa maa fil ardh,
walhamdulillaahi ‘adada maa ahshoo kitaabuh,
walhamdulillaahi mil-a maa ahshoo kitaabuh,
walhamdulillaahi ‘adada kulli syai-in,
walhamdulillaahi mil-a kulli syai-in,
.
Subhaanallaahi ‘adada maa kholaq,
wa subhaanallaahi mil-a maa kholaq,
wa subhaanallaahi ‘adada maa fis-samaawaati wa maa fil ardh,
wa subhaanallaahi ‘adada maa ahshoo kitaabuh,
wa subhaanallaahi mil-a maa ahshoo kitaabuh,
wa subhaanallaahi ‘adada kulli syai-in,
wa subhaanallaahi mil-a kulli syai-in.
.
Segala puji bagi Allah sebanyak ciptaan-Nya,
Segala puji bagi Allah meliputi seluruh ciptaan-Nya,
Segala puji bagi Allah sebanyak segala yang ada di langit dan di bumi,
Segala puji bagi Allah sebanyak segala yang terhitung dalam kitab-Nya,
Segala puji bagi Allah meliputi semua yang dapat dihitung dalam kitab-Nya,
Segala puji bagi Allah sebanyak segala sesuatu,
Segala puji bagi Allah meliputi segala sesuatu,
.
Maha suci Allah sebanyak ciptaan-Nya,
Maha suci Allah meliputi seluruh ciptaan-Nya,
Maha suci Allah sebanyak segala yang ada di langit dan di bumi,
Maha suci Allah sebanyak segala yang terhitung dalam kitab-Nya,
Maha suci Allah meliputi semua yang dapat dihitung dalam kitab-Nya,
Maha suci Allah sebanyak segala sesuatu,
Maha suci Allah meliputi segala sesuatu.
.
HR. Imam Nasa’i 6/50 hadits no 9994, Ibnu Khuzaimah 1/371 hadits nomor 754 dan Imam Thabrani 8/238 hadits no. 7930. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam kitab Shahihul Jami’ no 2615.
Suatu saat Nabi -shallallahu alaihi wasallam- melihat Abu Umamah -radhiallahu anhu- menggerakkan bibirnya, maka beliau bertanya, “Apa yang sedang kau baca wahai Abu Umamah?” Dia menjawab, “Aku sedang berdzikir kepada Allah.” Beliau mengatakan, “Maukah aku tunjukkan kepadamu dzikir yang pahalanya lebih banyak dari dzikirmu selama sehari semalam?” Kemudian beliau mengajarinya: (dzikir di atas), dan beliau berpesan, “Ajarkanlah dzikir ini kepada orang-orang setelahmu.”
.
Keutamaan dzikir
.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Perumpamaan orang yang ingat akan Rabbnya dengan orang yang tidak ingat Rabbnya, laksana orang yang hidup dengan orang yang mati.” [1]
.
“Maukah kamu, aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Rajamu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu, lebih baik bagimu dari infaq emas atau perak, dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?” Para sahabat yang hadir berkata, “Mau (wahai Rasulullah)!” Beliau bersabda, “Dzikir kepada Allah Yang Maha Tinggi.” [2]
.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu kepadaKu, Aku bersamanya (dengan ilmu dan rahmat) bila dia ingat Aku. Jika dia mengingatKu dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika dia menyebut namaKu dalam suatu perkumpulan, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepadaKu sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepadaKu sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepadaKu dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat.” [3]
.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, akan mendapatkan satu kebaikan. Sedang satu kebaikan akan dilipatkan sepuluh semisalnya. Aku tidak berkata: Alif laam miim, satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” [4]
.
Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu’anhu, dia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam keluar, sedang kami di serambi masjid (Madinah). Lalu beliau bersabda, “Siapakah di antara kamu yang senang berangkat pagi pada tiap hari ke Buthhan atau Al-Aqiq, lalu kembali dengan membawa dua unta yang besar punuknya, tanpa mengerjakan dosa atau memutus sanak?” Kami (yang hadir) berkata, “Ya kami senang, wahai Rasulullah!” Lalu beliau bersabda, “Apakah seseorang di antara kamu tidak berangkat pagi ke masjid, lalu memahami atau membaca dua ayat Al-Qur’an, hal itu lebih baik baginya daripada dua unta. Dan (bila memahami atau membaca) tiga (ayat) akan lebih baik daripada memperoleh tiga (unta). Dan (bila memahami atau mengajar) empat ayat akan lebih baik baginya daripada memperoleh empat (unta), dan demikian dari seluruh bilangan unta.”’ [5]
.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang duduk di suatu tempat, lalu tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, pastilah dia mendapatkan hukuman dari Allah dan barangsiapa yang berbaring dalam suatu tempat lalu tidak berdzikir kepada Allah, pastilah mendapatkan hukuman dari Allah.” [6]
.
“Apabila suatu kaum duduk di majelis, lantas tidak berdzikir kepada Allah dan tidak membaca shalawat kepada Nabinya, pastilah ia menjadi kekurangan dan penyesalan mereka, maka jika Allah menghendaki bisa menyiksa mereka dan jika menghendaki mengampuni mereka.” [7]
.
“Setiap kaum yang berdiri dari suatu majelis, yang mereka tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka mereka laksana berdiri dari bangkai keledai dan hal itu menjadi penyesalan mereka (di hari Kiamat).” [8]
.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Keadaan yang paling dekat antara Tuhan dan hambaNya adalah di tengah malam yang terakhir. Apabila kamu mampu tergolong orang yang berdzikir kepada Allah pada saat itu, lakukanlah.” [9]
.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Seorang hamba berada dalam keadaan yang paling dekat dengan Tuhannya adalah di saat sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa.” [10]
.
Allah Ta’ala berfirman, “Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah kepadaKu, serta jangan ingkar (pada nikmatKu).” (Al-Baqarah [2]: 152). [11]
.
Allah Ta’ala berfirman, “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang agung.” (Al-Ahzab [33]: 35). [12]
.
Jadikan lidah kita basah dengan dzikir dan tasbih.
.
Dari Abdullah bin Basr Radhiallahu’anhu ia berkata, ‘Seorang laki-laki pernah berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam itu banyak maka beritahukan kepadaku sesuatu yang dapat aku jadikan pegangan!” Maka Rasul menjawab, “Hendaklah lisanmu senantiasa basah dengan berdzikir pada Allah.”’ [13]
.
Membasahi lidah dengan dzikir sampai mati.
.
Dari Abdullah bin Busr al-Mazini, beliau mengatakan, ‘Ada dua orang arab pedalaman yang datang kepada Nabi Shallallahu’alaihi wasallam. Yang satu bertanya, “Wahai Rasulullah, manusia seperti apa yang paling baik?” Beliau menjawab, “Sungguh beruntung orang yang panjang usianya, baik amalnya.” Kemudian yang satu bertanya, “Amal apakah yang paling baik?” Beliau menjawab, “Amal yang terbaik adalah engkau berpisah dari dunia (mati), sementara lisanmu basah dengan dzikir kepada Allah.”’ [14]
.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Para mufarrid telah mendahului (dalam hal keutamaan, sehingga berpeluang untuk lebih dahulu masuk surga)…” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa itu mufarrid?” Beliau menjawab, “Laki-laki dan wanita yang banyak berdzikir kepada Allah.” [15]
.
Dari Aisyah Radhiallahu’anha, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Jika ada satu waktu yang dilalui bani Adam (manusia), namun dia tidak manfaatkan untuk berdzikir kepada Allah, maka dia akan menyesalinya pada hari kiamat.” [16]
.
Lebih menyelamatkan dari adzab.
.
Dari Muadz bin Jabal Radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidak ada amalan yang dilakukan manusia, yang lebih menyelamatkan dirinya dari adzab Allah melebihi berdzikir, mengingat Allah.” [17]
.
Dari Aisyah Radhiallahu’anha, beliau mengatakan, “Nabi Shallallahu’alaihi wasallam selalu berdzikir kepada Allah dalam setiap keadaan.” [18]
Demikianlah kebiasaan panutan kita, tidak pernah meninggalkan dzikir kepada Allah dalam setiap keadaan. Siang-malam, pagi-sore, ketika safar atau di rumah, berdiri-duduk, dan semua kegiatan beliau tidak lepas dari dzikir. Karena itu, setiap kali beliau melakukan satu amal tertentu, pasti beliau dahului dengan dzikir. Mau tidur, bangun tidur, masuk rumah, keluar rumah, naik kendaraan, turun, dan seterusnya, selalu beliau iringi dengan dzikir dan berdoa kepada Allah. (Fiqh al-Ad’iyah, 3/7).
.
[1] HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari 11/208. Imam Muslim meriwayatkan dengan lafal sebagai berikut: “Perumpamaan rumah yang digunakan untuk dzikir kepada Allah dengan rumah yang tidak digunakan untuk dzikir, laksana orang hidup dengan yang mati”. (Shahih Muslim 1/539).
[2] HR. At-Tirmidzi 5/459 dan Ibnu Majah 2/1245. Lihat pula Shahih Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/316.
[3] HR. Al-Bukhari 8/171 dan Muslim 4/2061. Lafal hadits ini riwayat Al-Bukhari.
[4] HR. At-Tirmidzi 5/175. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi 3/9 dan Shahih Jaami’ush Shaghiir 5/340.
[5] HR. Muslim 1/553.
[6] HR. Abu Dawud 4/264, Shahihul Jaami’ 5/342.
[7] Shahih At-Tirmidzi 3/140.
[8] HR. Abu Dawud 4/264, Ahmad 2/389 dan Shahihul Jami’ 5/176.
[9] HR. At-Tirmidzi dan An-Nasa’i 1/279 dan Al-Hakim, lihat Shahih At-Tirmidzi 3/183, Jami’ul Ushul dengan tahqiq Al-Arnauth 4/144.
[10] HR. Muslim 1/350.
[11] Al-Baqarah [2]: 152.
[12] Al-Ahzab [33]: 35.
[13] HR. Tirmidzi no. 3375 dan dishahihkan al-Albani. http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian/posts/145845778848822
[14] HR. Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya (6/111), al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (1/294) dan dinyatakan shahih dalam Silsilah as-Shahihah, no. 1836. http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian/posts/145982728835127
[15] HR. Muslim no. 2676. http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian/posts/147630968670303
[16] HR. Baihaqi dalam Syuabul Iman, no. 508. Hadis ini dihasankan al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 5720. http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian/posts/147280792038654
[17] HR. Ahmad dalam al-Musnad, 5/239 dan dinyatakan shahih dalam Shahih Jami as-Shaghir. http://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian/posts/148054521961281
[18] HR. Muslim, no. 373.
.
Kriteria Orang Yang Banyak Berdzikir
..
Allah berfirman: “Para lelaki dan wanita yang rajin berdzikir, Allah janjikan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al-Ahzab [33]: 35).
Diriwayatkan dari Ibn Abbas Radhiallahu’anhuma, bahwa tafsir ayat: Maksudnya adalah mereka yang berdzikir setiap selesai shalat, tiap pagi dan sore, ketika di pembaringan hendak tidur, ketika bangun tidur, ketika keluar rumah, dia selalu berdzikir kepada Allah (dengan dzikir yang telah diajarkan).
.
Diriwayatkan dari Mujahid Rahimahullah, beliau mengatakan: “Seseorang belum disebut rajin berdzikir sampai dia berdzikir mengingat Allah ketika berdiri, ketika duduk, dan ketika berbaring.” (al-Adzkar an-Nawawi, hal. 10).
.
Imam Ibn Shalah ditanya tentang batasan berdzikir, sehingga seseorang dianggap rajin berdzikir sebagaimana dalam ayat. Kemudian beliau menjawab: “Ketika orang tersebut membiasakan diri dengan dzikir yang bersumber dari dalil yang shahih, setiap pagi dan sore, di setiap waktu dan keadaan yang berbeda-beda, baik siang maupun di malam hari, yang dia dapatkan dari buku wirid harian. Jika ada orang yang melakukan hal ini berarti dia adalah orang yang layak disebut sebagai orang yang rajin berdzikir.” (al-Adzkar an-Nawawi, hal. 10).
..
Cara Dzikir Nabi.
..
Teknis dzikir yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah menghitung dengan jari dan bukan dengan bantuan alat seperti kerikil atau tasbih.
.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan, “Saya melihat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghitung dzikir beliau dengan tangannya.” (HR. Ahmad 6498 dan dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth).
.
Kemudian dari seorang sahabat wanita, Yusairah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,
.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan kepada kami (para sahabat wanita), “Wahai para wanita mukminah, kalian harus rajin bertasbih, bertahlil, mensucikan nama Allah. Janganlah kalian lalai, sehingga melupakan rahmat. Hitunglah dengan jari-jari kalian, karena semua jari itu akan ditanya dan diminta untuk bicara.” (HR. Ahmad 27089, Abu Daud 1501, Turmudzi 3583, dan sanadnya dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth dan Al-Albani).
.
Yusairah bintu Yasir Al-Anshariyah adalah sahabat wanita. Beliau termasuk salah satu wanita yang ikut menjadi peserta Baiat aqabah.
.
Ketika menjelaskan hadis Yusairah, Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan, makna kata ‘al-aqd’ (menghitung) yang disebutkan dalam hadis [pada kata: وَاعْقِدْنَ] adalah menghitung jumlah dzikir. Ini merupakan istilah orang arab, yang bentuknya dengan meletakkan salah satu ujung jari pada berbagai ruas jari yang lain. Satuan dan puluhan dengan tangan kanan, sementara ratusan dan ribuan dengan tangan kiri. Allahu a’lam. (Nataij Al-Afkar fi Takhrij Ahadits Al-Adzkar, 1/90).
.
Ibnu Alan menjelaskan bahwa cara ‘al-aqd’ (menghitung dengan tangan) ada dua:
.
Al-Aqd bil mafashil (menghitung dengan ruas jari)
Al-Aqd bil ashabi’ (menghitung dengan jari)
.
Beliau mengatakan, “Al-Aqd bil mafashil (menghitung dengan ruas jari), bentuknya adalah meletakkan ujung jempol pada setiap ruas, setiap kali membaca dzikir. Sedangkan Al-Aqd bil ashabi’ (menghitung dengan jari), bentuknya adalah jari digenggamkan kemudian dibuka satu persatu.
.
Haruskah Dzikir dengan Tangan Kanan?
.
Terdapat hadis dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan, “Saya melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghitung bacaan tasbih dengan tangannya.” Sementara dari jalur Muhammad bin Qudamah –gurunya Abu Daud– terdapat tambahan: “dengan tangan kanannya” (HR. Abu Daud 1502 dan dishahihkan Al-Albani).
.
Berdasarkan hadis ini, sebagian ulama menganjurkan untuk menghitung dzikir dengan jari-jari tangan kanan saja. Hanya saja, sebagian ulama menilai bahwa tambahan ‘dengan tangan kanannya’ adalah tambahan yang lemah. Sebagaimana keterangan Syaikh Dr. Bakr Abu Zaid. Sehingga dianjurkan untuk menghitung dzikir dengan kedua tangan, kanan maupun kiri.
.
Kesimpulan yang tepat dalam hal ini, dzikir dengan tangan kanan hukumnya dianjurkan, meskipun boleh berdzikir dengan kedua tangan dibolehkan. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka menggunakan anggota badan yang kanan untuk hal yang baik. Sebagaimana keterangan Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka mendahulukan bagian yang kanan ketika mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam semua urusan beliau.” (HR. Bukhari 168).
.
Dan menghitung dzikir termasuk hal yang baik, sehingga dilakukan dengan tangan kanan, lebih baik. (Simak Fatwa Islam, no. 139662).
..
Kedelapan: Membaca Istighfar
.
Doa Istighfar/Taubat 1
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
.
Astaghfirullaahal ‘azhiimal-ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, wa atuubu ilaih.
.
Aku minta ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Hidup dan terus-menerus mengurus makhlukNya, dan aku bertaubat kepada-Nya.
.
HR. Abu Dawud 2/85, At-Tirmidzi 5/569, Al-Hakim, dan menurut pendapatnya hadits di atas adalah shahih. Imam Adz-Dzahabi menyetujuinya 1/511, Al-Albani menyatakan hadits tersebut adalah shahih. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi 3/182, Jami’ul Ushul li ahaditsir Rasul 4/389-390 dengan tahqiq Al-Arnauth.
Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca: (doa di atas) maka Allah mengampuninya, sekalipun dia pernah lari dari perang.”
.
Doa Istighfar/Taubat 2
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِيْ، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
.
Allaahumma innii zholamtu nafsii zhulman katsiiron, wa laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta, faghfir lii maghfirotan min ‘indika, warhamnii, innaka antal ghofuurur-rohiim.
.
Ya Allah, sungguh aku telah menzalimi diriku dengan kezaliman yang banyak, dan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
.
HR. Bukhari no. 834 dan Muslim no. 2705
.
Doa Istighfar/Taubat 3
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَتُبْ عَلَىَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Robbighfir lii wa tub ‘alayya, innaka antat-tawwaabur-rohiim.
.
Ya Rabbku, ampunilah dosa-dosaku dan terimalah taubat dariku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
.
HR. Ahmad, at-Tirmidzi, Abu Dawud, an-Nasa’i dalam al-Kubra, al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad, Ibnu Hibban, ath-Thabrani dalam al-Kabiir. Dishahihhkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud no. 1342.
.
Doa Istighfar/Taubat 4
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ
Allaahummagh-fir lii wa tub ‘alayya, innaka antat-tawwaabul ghofuur.
Ya Allah, ampunilah dosaku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Pengampun
HR. An-Nasai di As-Sunan al-Kubro 9/46.
.
(Sayyidul Istighfar)
.
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ، وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِيْ، فَاغْفِرْ لِيْ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
.
Allaahumma anta robbii, laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii, wa anaa ‘abduka, wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu, a’uudzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u laka bi-dzanbii, faghfir lii, fa-innahu laa yagh-firudz-dzunuuba illaa anta.
.
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku denganMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.
.
HR. Al Bukhari no. 5522, 6306 dan 6323, at-Tirmidzi no. 3393, an-Nasa’i no. 5522 dan lain-lain.
.
Keutamaan:
Dari Syaddad bin Aus radhiallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Sayyidul Istighfar adalah bacaan: (doa di atas).” Kemudian beliau menyebutkan keutamaannya, “Barangsiapa yang membaca doa ini dengan penuh keyakinan di sore hari, kemudian dia mati pada malam harinya (sebelum pagi) maka dia termasuk ahli surga. Dan barangsiapa yang membacanya dengan penuh keyakinan di pagi hari, kemudian dia mati pada siang harinya (sebelum sore) maka dia termasuk ahli surga.”
..
Anjuran Memperbanyak Istighfar Dan Taubat
.
Beruntunglah Orang Yang Banyak Istighfar.
.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh beruntung seseorang yang mendapati pada catatan amalnya istighfar yang banyak.” [1]
.
Bertaubat 100x Dalam Sehari.
.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Wahai manusia! Bertaubatlah kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya 100x dalam sehari.” [2]
.
Beristighfar 100x Dalam Sehari.
.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya hatiku lupa (tidak ingat kepada Allah) padahal sesungguhnya aku minta ampun kepadaNya dalam sehari 100x.” [3]
.
Bertaubat Lebih Dari 70x Dalam Sehari.
.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Demi Allah! Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya dalam sehari lebih dari 70x.” [4]
.
[1] HR Ibnu Maajah no 3818, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah.
[2] HR. Muslim 4/2076.
[3] HR. Muslim 4/2075. Ibnul Atsir berkata: “Maksud Nabi lupa”, karena beliau senantiasa memperbanyak dzikir, selalu mendekatkan diri kepadaNya dan waspada. Jadi, apabila sebagian waktu yang lewat tidak melakukan dzikir, maka beliau menganggapnya dosa. Kemudian beliau cepat-cepat membaca istighfar. Lihat Jami’ul Ushul 4/386.
[4] HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 11/101.
..
Anjuran Memperbanyak Istighfar Di Waktu Sahur
.
Allah berfirman, menceritakan tentang sifat ahli surga: “Merekalah orang-orang yang penyabar, jujur, tunduk, rajin berinfak dan rajin istighfar di waktu sahur.” (Ali Imran [3]: 17). Ibn Katsir mengatakan: Ayat ini menunjukkan keutamaan memperbanyak istighfar di waktu sahur.
.
Diriwayatkan, bahwa Nabi Ya’qub ‘alaihis salam ketika menasehati anaknya: “Saya akan memohonkan ampun kepada Rabku untuk kalian.” (Yusuf [12]: 98). Kemudian Nabi Ya’qub mengakhirkan permohonan ampun itu di waktu sahur. [1]
.
Anjuran untuk memperbanyak istighfar di waktu sahur juga selaras dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang turunnya Allah ke langit dunia: “Pada setiap malam, Allah ta’ala turun ke langit dunia, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman: “Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri. Dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni.” [2].
Untuk itu, kaum muslimin pembaca yang budiman, jangan sia-siakan kesempatan besar ini. Allah telah menawarkan diri-Nya kepada para hamba-Nya untuk memberikan ampunan kepada siapa yang memohon ampun kepada-Nya di waktu sahur. Sungguh sangat disayangkan jika kesempatan ini hanya kita habiskan untuk menyantap makanan atau nonton televisi. Lebih-lebih menghabiskan satu bulir rokok yang memakan waktu cukup lama. Padahal kita sendiri hanya mengkonsumsi makanan yang tidak terlalu banyak. Sekali lagi, gunakan sisa waktu anda setelah sahur untuk banyak memohon ampunan kepada Allah. Semoga Allah mengampuni setiap kelancangan yang kita lakukan.
.
Lafal Istighfar:
.
Anda bisa membaca istighfar dengan lafal-lafal yang anda ketahui, selama tidak berlebihan dan tidak menyimpang dari aturan syariah, karena sebenarnya tidak ada lafal khusus untuk istighfar di waktu sahur.
.
[1] Tafsir Ibn Katsir, 2/23.
[2] HR. Bukhari 1145 dan Muslim 758.
.
Kesembilan: Membaca Shalawat Yang Shahih
….
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
.
Allaahumma sholli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa shollaita ‘alaa ibroohiim, wa ‘alaa aali ibroohiim, innaka hamiidun majiid. Allaahumma baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim, wa ‘alaa aali ibroohiim, innaka hamiidun majiid.
.
Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad (termasuk anak dan istri atau umatnya), sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.
.
HR. Al-Bukhari dalam Fathul Baari 6/408 dan Muslim
.
Shalawat Setelah Tasyahhud 2 (Dari Abu Mas’ud Al-Anshari)
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
.
Allaahumma sholli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa shollaita ‘alaa aali ibroohiim. Wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohiim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiid.
.
Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim. Atas sekalian alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.
.
HR. Malik dalam Al-Muwatha, Ahmad, Nasai, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth.
.
Shalawat Setelah Tasyahhud 3 (Dari Abu Mas’ud Al-Anshari)
.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، النَّبِيِّ الأُمِّيِّ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، النَّبِيِّ الأُمِّيِّ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
.
Allaahumma sholli ‘alaa muhammad, an-nabiyyil ummiyyi, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa shollaita ‘alaa aali ibroohiim. Wa baarik ‘alaa muhammad, an-nabiyyil ummiyyi, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohiim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiid.
.
Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad Nabi yang ummi, dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad Nabi yang ummi, dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim. Atas sekalian alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.
.
Shalawat Setelah Tasyahhud 4 (Dari Abu Thalhah)
.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وَبَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
.
Allaahumma sholli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa shollaita wa baarokta ‘alaa ibroohiim, wa aali ibroohiim, innaka hamiidun majiid.
.
Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat dan memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.
.
HR. Nasai, At-Thahawi, dan sanadnya shahih.
.
Shalawat Setelah Tasyahhud 5
.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
.
Allaahumma sholli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi, kamaa shollaita ‘alaa aali ibroohiim. Wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohiim, innaka hamiidun majiid.
.
Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad, istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad, istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.
.
HR. Al-Bukhari dalam Fathul Baari 6/407 dan Imam Muslim meriwayatkannya dalam kitabnya 1/306. Lafal hadits tersebut menurut riwayat Muslim.
.
Shalawat Setelah Tasyahhud 6 (Dari Amr Bin Hazm)
.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
.
Allaahumma sholli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa ahli baitihi, wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi, kamaa shollaita ‘alaa aali ibroohiim, innaka hamiidun majiid. Wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa ahli baitihi, wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohiim, innaka hamiidun majiid.
.
Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad, keluarganya, istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Dan berkahilah Muhammad, keluarganya, istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.
.
HR. Ahmad, Abdurazaq dalam Mushanaf, At-Thahawi dengan sanad yang shahih..
.
Keutamaan membaca shalawat dan salam:
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang membaca shalawat kepadaku 1x, Allah akan memberikan balasan shalawat kepadanya 10x.” [1]
.
Dari Abu Burdah bin Niyar radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa bershalawat kepadaku 1x shalawat dengan ikhlas dari hatinya, maka Allah akan bershalawat kepadanya 10x, mengangkat derajatnya sepuluh derajat, mencatat untuknya sepuluh kebaikan, dan menghapuskan darinya sepuluh kesalahan.” [2]
.
Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kamu menjadikan kuburanku sebagai hari raya, dan bacalah shalawatmu padaku, sesungguhnya bacaan shalawatmu akan sampai kepadaku, di mana saja kamu berada.” [3]
.
Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Orang yang bakhil adalah orang yang apabila aku disebut, dia tidak membaca shalawat kepadaku.” [4]
.
Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat yang senantiasa berkeliling di bumi yang akan menyampaikan salam kepadaku dari umatku.” [5]
.
Rasul Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seseorang mengucapkan salam kepadaku kecuali Allah mengembalikan ruhku kepadaku sehingga aku membalas salam(nya).” [6]
.
[1] HR. Muslim 1/288.
[2] HR. An-Nasaa-I, ath-Thabrani dan al-Bazzar, dinilai Hasan Shahih oleh Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 1659, lihat pula takhrijnya dalam Ash-Shahiihah no. 3360.
[3] HR. Abu Dawud 2/218, Ahmad 2/367, dan Al-Albani menyatakan, hadits tersebut shahih dalam Shahih Abi Dawud 2/383.
[4] HR. At-Tirmidzi 5/551, begitu juga imam hadis yang lain, lihat Shahihul Jami’ 3/25 dan Shahih At-Tirmidzi 3/177.
[5] HR. An-Nasa’i, Al-Hakim 2/421. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih An-Nasa’i, 1/274.
[6] HR. Abu Daud no. 2041, dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Abi Daud 1/383.
…..
Kesepuluh: Bersedekah Setiap 10 Malam Terakhir Ramadhan Karena Pahalanya Senilai 83 Tahun. Link Donasi atau Sedekah-Keutamaan Sedekah
..
Donasi Yufid
https://yufid.tv/donasi
https://yufid.com/donasi.html
Donasi Surabaya Mengaji
*BSI 8884504504*
a.n Yayasan Surabaya Mengaji Official
Konfirmasi whatsapp ke 081335322441
_Format : Dakwah # Nama # Nominal_
..
Donasi Masjid Syarhus Sunnah
https://mobile.facebook.com/masjidsyarhussunnahindonesia
Dukung pembangunan Masjid-Syarhus Sunnah Indonesia-dengan menyalurkan donasi anda untuk pembebasan lahan-Masjid Syarhus Sunnah Indonesia ke rekening
BSI 7700-710-078 a.n Masjid Syarhus Sunnah Indonesia.
Konfirmasi WA ke nomor 0878-5314-1911
Dengan format MSS#NAMA#DOMISILI#JUMLAH DONASI
Donasi Fatwa TV
https://dewanfatwa.com/rekeningdonasi/
Donasi  rumaysho
https://rumaysho.com/14141-rekening-donasi-rumaysho-com-dan-pesantren-darush-sholihin.html
Donasi Syiar Tauhid
http://www.syiartauhidaceh.com/category/donasi/
Donasi YPIA
https://ypia.or.id/donasi/
Donasi Muslim.or.id
https://muslim.or.id/donasidakwah
Donasi Radio Rodja
https://rodja.info/donasi/
Donasi Cinta Sedekah
https://cintasedekah.org/
Official Sosial Media Yayasan Cinta Sedekah⁣⁣
⁣⁣fb.com/CSPeduli⁣⁣
instagram.com/CSPeduli⁣⁣
youtube.com/c/CSPeduli⁣⁣
t.me/CSPeduli⁣⁣
twitter.com/CSPeduli
Donasi Yayasan As Sunnah Sampit melalui :
*Syariah Mandiri* Sampit
Kode Bank : *451*
Rek 7107850761
atas nama : Yayasan Assunah Sampit
Donasi HSI
https://abdullahroy.com/no-rekening-hsi/
Solidaritas Insan Peduli
https://insanpeduli.org/
Donasi Pendirian Kampus KIPMI
Tech
Kampus teknologi bernuansa Islami. Donasi dapat dikirim
ke:Bank Syariah Indonesia (BSI-BSM)
Nomor rekening 7202007176
Atas nama Yayasan Pendidikan KIPMI
Konfirmasi dapat dilakukan ke nomor 081218649168
(Wira).
Institut Teknologi KIPMI (KIPMI’Tech) dengan prodi Cloud& IoT, Data Science, dan-Cyber Security bertujuan untuk-menghasilkan ilmuwan dan profesional muslim yang cinta-tanah air dan menguasai-bidang-bidang ilmu yang relevan-terhadap perkembangan zaman kemajuan bangsa
.
Donasi Pembangunan Masjid dan Asrama Markaz Sunnah Nusantara Al Hijrah, Pekanbaru, Riau@markazsunnahnusantara
https://www.markazalhijrah.com/
Salurkan donasi terbaik Anda
ke nomor rekening berikut :
Rekening Bank
1. BSI / Bank Syariah Indonesia
No. 3000 5000 45
A/n. Ashiil Cahaya Tauhid
2. Bank Mandiri
No. 10 8000 3434 124
A/n. Ashiil Cahaya Tauhid
3. BRI
No. 069 6010 3263 5509
A/n. Ashiil Cahaya Tauhid Mohon konfirmasi transfer
untuk memudahkan pendataan ke: Pak Edhy Koto :
0812-70805555
Pak Wira Gustria : 0812-75108058
Admin : 081268752828
ﺟﺰﺍﻛﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺴﻦ ﺍﻟﺠﺰﺍﺀ
SemogaAllah Subhanahuwata’ala membalas kebaikan² muslimin dan muslimat semua dengan pahala yang berlipat ganda di akhirat kelak.
Masjid Jami’ Al-Barkah Cileungsi
Kesempatan amal jariyah masih dibuka. Salurkan jariyah Anda ke:
Bank Syariah Indonesia
(Eks BSM)756 3131 009
a.n. Pembangunan Masjid Al Barkah Yayasan Cahaya Sunnah
(Kode bank 451) Informasi: 0821-12345-756
Atau Sedekah dengan Membantu pembangunan Masjid Sunnah di Indonesia Atau Channel TV Sunnah atau Pondok Pesantren Salafi
.
Keutamaan Sedekah
https://konsultasisyariah.com/36348-7-manfaat-sedekah.html
https://muslimah.or.id/11216-jangan-remehkan-sedekah.html
https://rumaysho.com/828-sedekah-tidaklah-mengurangi-harta.html
https://muslim.or.id/52996-enggan-sedekah-adalah-ciri-kemunafikan.html
https://pengusahamuslim.com/3421-keajaiban-sedekah-1823.html
https://www.muadz.com/harta-menjadi-berkah-karena-sedekah/
.
Keutamaan Membangun Masjid
https://rumaysho.com/11599-keutamaan-membangun-masjid-walau-hanya-memberi-satu-bata.html
https://muslim.or.id/27087-keutamaan-membangun-masjid-dengan-niat-yang-ikhlas.html
https://muslim.or.id/26723-ayo-membangun-masjid.html
https://islamqa.info/id/answers/146564/barangsiapa-yang-ikut-serta-membangun-masjid-apakah-dia-mendapatkan-pahala-orang-yang-membangun-masjid
.
Amalan yang terus mengalir sesudah kematian
https://konsultasisyariah.com/26263-amalan-yang-pahalanya-terus-mengalir-setelah-kematian.html
https://muslim.or.id/70855-tujuh-amalan-yang-pahalanya-terus-mengalir.html
https://rumaysho.com/14488-7-amal-jariyah.html
https://rumaysho.com/1663-terputusnya-amalan-kecuali-tiga-perkara.html
https://muslimah.or.id/9229-amal-shalih-yang-terus-mengalir-pahalanya-setelah-mati.html
Doa Memohon Ampunan Untuk Orang Tua dan Kaum Muslimin
https://muslim.or.id/81802-doa-untuk-kedua-orang-tua-yang-meninggal-dunia.html
https://almanhaj.or.id/3550-doa-memohon-ampunan-untuk-kedua-orang-tua-dan-kaum-mukminin.html
https://bekalislam.firanda.com/3485-doa-untuk-orang-tua.html
Amal yang terus mengalir anak Shaleh yang mendoakan dan meminta ampunan untuk orangtuanya
https://konsultasisyariah.com/26254-apa-maksud-doa-anak-soleh.html
https://konsultasisyariah.com/20268-cara-berbakti-kepada-orang-tua-setelah-mereka-meninggal.html
https://rumaysho.com/11752-cara-berbakti-pada-orang-tua-setelah-mereka-tiada.html
https://bimbinganislam.com/anak-sholeh-harus-baca-inilah-cara-mengangkat-derajat-orang-tua-di-surga/
https://almanhaj.or.id/3073-baktimu-kepada-orang-tua.html
https://pesantrenalirsyad.org/berbakti-saat-orang-tua-sudah-meninggal/
https://muslim.or.id/54584-apakah-tidak-menziarahi-kuburan-kedua-orang-tua-termasuk-kedurhakaan.html
https://muslim.or.id/28700-orang-tua-dan-anak-saling-mengangkat-derajat-di-akhirat.html
https://firanda.com/156-berbakti-kepada-orang-tua-bag-3-qberbakti-kepada-orangtua-merupakan-sebab-dikabulkannya-doaq.html
.
Kesebelas: Melalukan I’tikaf
.
Fikih I’tikaf
https://bekalislam.firanda.com/10767-fikih-iktikaf.html
Rukun I’tikaf
https://bekalislam.firanda.com/10769-rukun-rukun-iktikaf.html
Adab I’tikaf
https://bekalislam.firanda.com/10781-adab-adab-ketika-iktikaf.html
Hukum I’tikaf
https://bekalislam.firanda.com/10764-hukum-hukum-iktikaf.html
Pembatal I’tikaf
https://bekalislam.firanda.com/10777-pembatal-pembatal-iktikaf.html
I’tikaf
https://konsultasisyariah.com/6901-iktikaf.html
Fiqih Ringkas I’tikaf 1
https://muslim.or.id/6745-fiqih-ringkas-itikaf-1.html
Fiqih Ringkas I’tikaf a
https://muslim.or.id/25983-fikih-itikaf-2.html
I’tikaf
https://almanhaj.or.id/1625-itikaf.html
I’tikaf Bagi Wanita
https://muslimah.or.id/10263-wanita-itikaf-bagaimana-seharusnya.html
.
Kedua Belas: Jangan Meningggalkan Shalat Ashar Karena Bisa Menghapus Pahala Lailatul Qadar
.
BENARKAH HADITS INI (MENINGGALKAN SHALAT ASHAR) MAKA AMALAN HARI ITU TERHAPUS
https://muslim.or.id/71589-bahaya-meninggalkan-shalat-ashar.html
https://almanhaj.or.id/7651-benarkah-hadits-meninggalkan-shalat-ashar-bagaimana-maksudnya.html
https://almanhaj.or.id/7651-benarkah-hadits-meninggalkan-shalat-ashar-bagaimana-maksudnya.html
https://wanitasalihah.com/meninggalkan-shalat-ashar-ternyata-sangat-berbahaya/
https://konsultasisyariah.com/28171-cara-taubat-orang-yang-meninggalkan-shalat.html
https://muslim.or.id/25855-qadha-shalat.html
https://bimbinganislam.com/shahihkah-hadits-meninggalkan-shalat-ashar/
Hukum Meninggalkan Shalat Maka Kepalanya Akan Dipecahkan Dengan Batu Lalu Dikembalikam ke bentuk semula sampai hari kiamat di alam Kubur
https://yufidia.com/hukum-meninggalkan-shalat/
https://almanhaj.or.id/5625-hukum-meninggalkan-shalat.html
https://konsultasisyariah.com/1483-apa-hukum-orang-yang-meninggalkan-sholat.html
https://muslim.or.id/50990-status-orang-yang-meninggalkan-shalat-fardhu.html
https://asysyariah.com/hukum-meninggalkan-shalat/
https://rumaysho.com/544-dosa-meninggalkan-shalat-lima-waktu-lebih-besar-dari-dosa-berzina.html
https://konsultasisyariah.com/1485-apa-hukum-meninggalkan-sholat-dengan-sengaja.html
https://konsultasisyariah.com/19520-puasa-tapi-tidak-shalat-2.html
https://konsultasisyariah.com/28171-cara-taubat-orang-yang-meninggalkan-shalat.html
.
Shahihkah Hadits Meninggalkan Shalat Ashar?
.
Pertanyaan :
بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
Ustadz, Ana mau tanya tentang keshohihan hadits yang menerangkan:
“Barang siapa yang meninggalkan shalat ashar tanpa udzur syar’i, maka amalan shalatnya terhapus“.
Jika hadits ini shohih, apakah amalan shalat yang terhapus di hari itu saja? Atau seluruh amalan shalat yang telah kita kerjakan sebelumnya?
جَزَاك الله خَيْرًا
.
Jawaban :
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
بِسْمِ اللَّهِ, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَم عَلىَ رسول الله وَعَلَى آَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ:
.
Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari,
.
عَنْ أَبِي المَلِيحِ، قَالَ: كُنَّا مَعَ بُرَيْدَةَ فِي غَزْوَةٍ فِي يَوْمٍ ذِي غَيْمٍ، فَقَالَ: بَكِّرُوا بِصَلاَةِ العَصْرِ، فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ العَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ».
.
Dari Abu Malih, Beliau mengatakan:
‘Kami pernah bersama Buraidah (bin Al-Hushaib, salah seorang sahabat) pada suatu peperangan yang diselimuti mendung, maka beliau mengatakan;
.
‘Segera tunaikanlah shalat Ashar, Karena Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah bersabda;“Siapa yang meninggalkan shalat Ashar, maka amalannya gugur“. (HR. Al-Bukhari 553)
.
Karena hadits tersebut diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari maka haditsnya shahih.
.
Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, juga pernah menyatakan hadits yang semisal denganya, dalam riwayat imam Ahmad;
.
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَنْ تَرَكَ صَلَاةَ الْعَصْرِ مُتَعَمِّدًا حَتَّى تَفُوتَهُ فَقَدْ أُحْبِطَ عَمَلُهُ”
.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Barang siapa meninggalkan shalat ashar hingga keluar waktunya, maka amalannya telah gugur“.
(HR. Ahmad 27.492 dan dishahihkan oleh syaikh Al-Albani dalam Shahih Targhib no hadits 479)
.
Para ulama ketika ada datang hadits ancaman seperti ini, biasanya mereka membiarkannya sebagaimana datangnya, agar seorang takut untuk melakukannya.
.
Imam Ibnu Hajar, ketika menerangkan hadits ini berkata:
.
وبينا أن أكثر السلف والأمة على القول بذلك، وإمرار الاحاديث الواردة فيه على ما جاءت من غير تعسف في تأويلاتها
.
“Telah kami terangkan juga, bahwa kebanyakan salaf dan umat, mengatakan hal ini dan membiarkan hadits seperti sebagaimana datangnya tanpa harus susah-susah mencari makna yang sebenarnya“.
(Fathul Bari Syarah Hadits no 553)
.
Sehingga, biarkanlah arti hadits ini sebagaimana datangnya. Tidak perlu diartikan, maksudnya seperti ini dan seperti itu. Dengan maksud agar orang yang mendengarkannya takut dan tidak melakukan apa yang dilarang dalam hadits.
Wallahu a’lam, wabillahittaufiq.
Dijawab Oleh: Ustadz Ratno Abu Muhammad Lc

Untuk Ebook Tentang Aqidah, Akhlak, Adab, Tajwid, al-Qur’an, Hadits, Ibadah, Fiqih, Manhaj, Tauhid, Syirik, Keluarga, Kisah, dll bisa download di
Ebook 9
https://assunahsalafushshalih.wordpress.com/ebook-islam-9/
Ebook 8
https://assunahsalafushshalih.wordpress.com/ebook-islam-8/
Ebook 7
https://assunahsalafushshalih.wordpress.com/ebook-islam-7/
Ebook 6
https://assunahsalafushshalih.wordpress.com/ebook-islam-6/
Ebook 5
https://assunahsalafushshalih.wordpress.com/ebook-islam-5/
Ebook 4
https://assunahsalafushshalih.wordpress.com/ebook-islam-4/
Ebook 3
https://assunahsalafushshalih.wordpress.com/ebook-islam-3/
Ebook 2
https://assunahsalafushshalih.wordpress.com/ebook-islam-pdf/
Ebook 1
https://assunahsalafushshalih.wordpress.com/ebook-islam/
https://ebooksunnah.com/en
https://albayyinatulilmiyyah.wordpress.com/
https://islamhouse.com/id/main/
https://abiubaidah.com/ebook
http://www.islamicbook.ws/indonesian/
https://alwasathiyah.com/ebooks/
.
Atau Beli Buku Buku Sunnah
https://yufidstore.com/
https://tokobukuahlussunnah.com/
https://pustakasunnah.net/
https://toko-muslim.com/
https://darus-sunnah.com/
http://toko-bukumuslim.com/
https://www.darulhaq-online.com/
https://pustakaimamsyafii.com/
https://www.kautsar.co.id/
http://pustakailmu.com/ummul-qura
https://www.tokopedia.com/ufaoffice
Rbayuaji
https://instagram.com/rbayuaji?igshid=YmMyMTA2M2Y=
http://m.pustakaassunnah.com/
https://ibnukatsir.com/
.
Atau Kalau ingin mencari artikel islam bisa kunjungi yufid.com
.
Tentang Yufid.com(Kemudahan Mendapatkan Pengetahuan Islam-yang Sahih dan Bermanfaat)
.
Pernahkan Anda tersesat di belantara dunia maya?
.
Mungkin Anda akan menjawab, “Seringkali,” atau-bahkan, “Saya selalu tersesat.”
.
Dunia maya adalah dunia tanpa tapal batas. Sekali-Anda mengetikkan satu kata kunci (misal: Islam) ke-dalam mesin pencari (Google, misalnya), maka Anda-akan dibawa kepada ratusan ribu, jutaan, bahkan puluhan juta hasil pencarian. Itu semua adalah-informasi yang berserakan di dunia maya, informasi-yang shahih dan terpercaya bercampur dalam
perangkap informasi-informasi yang menyesatkan,bagaimana Anda memilahnya?
.
Yufid.com, dengan pertolongan Allah, mencoba-memberikan satu solusi terhadap permasalahan yang-kami gambarkan di atas. Berbagai website Islam-dalam 3 bahasa (Indonesia, Inggris, dan Arab) kami-kumpulkan, kami periksa dan kami sortir satu per satu,kemudian kami susun dan masukkan ke dalam-teknologi mesin pencari Google yang sangat canggih.
.
Hasilnya bisa Anda lihat di Yufid.com. Cobalah dan-rasakan manfaatnya.Yufid.com pada tahapan awal ini memberikan hasil-pencarian khusus konten teks dalam 3 bahasa(Indonesia, Inggris, dan Arab). Silakan pilih menubahasa untuk hasil pencarian sesuai dengan bahasa-yang Anda inginkan. Tahap selanjutnya, insya Allah-kami akan terus mengembangkan Yufid.com untuk-hasil pencarian yang lebih luas lagi (misal: video,audio, gambar, dll).
Atau ke situs tanya jawab seputar permasalahan kehidupan-sehari-hari. Pembahasan kasus danjawaban dipaparkan secara jelas dan-ilmiah, berdasarkan dalil Al-Qur’an dan-Sunah, serta keterangan para ulama
.
Bimbinganislam
https://bimbinganislam.com/
https://bimbinganislam.com/category/konsultasi/
https://konsultasisyariah.com/
.