Bersumpah Dengan “Kehormatan” Apakah Syirik? Menyoal Sumpah Jabatan Presiden Erdogan dan Turki Adalah Negara Sekuler

Alhamdulillah

Washshalātu wassalāmu ‘alā rasūlillāh, wa ‘alā ālihi wa ash hābihi ajma’in

•••••

1. Ini Bunyi Teks Lengkap Sumpah Jabatan Presiden Erdogan

2.Bersumpah Dengan Menyebut Nama Selain Allah

3.Bab Sumpah Kitab Sumpah dan Nadzar

4. Kesyirikan dalam Sumpah Pramuka “Tri Satya”

5. Tidak Boleh Bersumpah Dengan Selain Nama Allah

6. Sumpah ‘Demi Rasulullah’, Termasuk Syirik •

7.Hukum Bersumpah Atas Nama Selain Allah

8. Syirik yang Sering Diucapkan

9.Bersumpah dengan Alquran

10.Syirik : Sumpah dengan Selain Allah

l11.Sumpah Dalam Al-Qur’an

••

Video Sumpah Jabatan Presiden Erdogan

••

1.Ke-098 : Menolak Menerima Sumpah atas Nama Allah (Dosa Dosa Besar)

2. Ke-023 : Sumpah Dusta(Dosa Dosa Besar)

3. Waktu dan Tempat Untuk Bersumpah(Abu Fairuz Ahmad Ridwan, MA)

4.Bersumpah atas nama Selain Allah(Ust mizan Qudsiyah)

l5. Larangan Ber sumpah Mendahului Allah danHukum Ucapan Sayyidina(Ust M. Abduh Tuasikal)

6. Abdullah Roy · Hamba Allah yang Mulia

7. Syafiq Basalamah · Indahnya Bersamamu

8. Allah Maha Tinggi-Ust Firanda Andirja

l9. Kritik Islam Terhadap Sekulerisme-Ust Sofyan Chalid Ruray

••

Ebook Keutamaan Ilmu Agama Atas Ibadah

Ebook Sumpah Palsu Penyebab Masuk Neraka

lEbook Bekal-Bekal Keimanan Bagi PengusahaMuslim

Ebook Mengimani Sifat Murka Allah

Ebook Ya Allah Ampunilah aku..

Ebook Homoseks: Dosa Lebih Besar Dari Zina

•••••

 

Awas, jangan berdusta saat bersumpah dengan nama Allah, karena Allah akan menjadi musuhmu…

======

.

Syeikh Athiyyah Salim -rohimahulloh- mengatakan:

“Jadi arti sebuah sumpah (dlm kontek ini) adalah: menjadikan Allah -subhanah- sebagai saksi untuk menolak tuduhan, bila dia jujur maka Alhamdulillah, namun bila dia dusta, maka Allah-lah yang akan menjadi lawannya.

Oleh karena itu, bila kamu memperhatikan keadaan manusia, dan meneliti orang-orang yang bersumpah DUSTA dengan nama Allah -dan inilah sumpah yang menjerumuskan orangnya ke dalam neraka-, kamu akan dapati Allah (biasa) MENYEGERAKAN hukuman bagi mereka di dunia, dan mungkin banyak orang yang mendengar kisah-kisah dalam hal ini, dan perkara (hukuman) tersebut tidak hanya terbatas pada (hukuman) hari kiamat saja”.

.

Beliau juga memberikan faedah berharga, ketika mengatakan:

“Dari sini kita tahu makna sebuah hadits shohih: “Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, maka dia telah jatuh dalam kesyirikan”, apa hubungan antara syirik dengan sumpah dengan selain nama Allah?

.

Karena ketika kamu bersumpah dengan selain Allah, seakan kamu memberikan kepada selain Allah; sebagian sifat Allah.

.

Ketika kamu bersumpah dengan nabi, atau malaikat, atau orang saleh, atau siapapun, seakan kamu memberikan orang yang kau jadikan sumpah itu; sifat maha tahu, sifat maha melihat, dan kemampuan untuk membalas, padahal ini tidak ada melainkan pada Allah”.

[Kitab: Syarah Arba’in Nawawi, Syarah Hadits: 33].

@ Ad Dariny

======

Presiden Turki Bersumpah dengan Selain Nama Allah

Alhamdulillah, presiden negeri ini bapak Jokowi hafidhahullah bersumpah atas nama Allah sedangkan president Jargon nya Nge-Ikhwanul-Muflishin alias Harokiyy bersumpah atas nama-nama selain Allah.

حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا عَوْفٌ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحْلِفُوا بِآبَائِكُمْ وَلَا بِأُمَّهَاتِكُمْ وَلَا بِالْأَنْدَادِ وَلَا تَحْلِفُوا إِلَّا بِاللَّهِ وَلَا تَحْلِفُوا بِاللَّهِ إِلَّا وَأَنْتُمْ صَادِقُونَ

Telah menceritakan kepada kami ‘Ubaidullah bin Mu’adz, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami ‘Auf dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian bersumpah dengan nama bapak-bapak kalian, dan jangan pula dengan nama ibu-ibu kalian, serta dengan sekutu-sekutu! Dan janganlah kalian bersumpah kecuali dengan nama Allah, dan janganlah bersumpah dengan nama Allah kecuali kalian dalam keadaan benar.”

[Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 3248, An-Nasaa’iy no. 3769, Ibnu Hibbaan 10/199 no. 4357, dan lain-lain; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahiih Sunan Abi Daawud 2/313].

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ هِشَامٍ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحْلِفُوا بِالطَّوَاغِي وَلَا بِآبَائِكُمْ

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdul A’la dari Hisyam dia berkata, dari Hasan dari Abdurrahman bin samurah dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian bersumpah dengan menyebut nama-nama thaghut atau dengan menyebut bapak-bapak kalian.”

[Diriwayatkan oleh Muslim no.3108:shahih]

Thoghut Yang dimaksud adalah seperti perangkuman pendefinisian pengertian Thaghut oleh Al-Imaam Ibnul Qoyyim rahimahullah jelaskan berikut :

والطاغوت كل ما تجاوز به العبد حده من معبود و متبوع أو مطاع فطاغوت كل قوم من يتحاكمون إليه غير الله ورسوله أو يعبدونه من دون الله أو يتبعونه على غير بصيرة من الله أو يطيعونه فيما لا يعلمون أنه طاعة الله

Thaaghuut adalah segala sesuatu yang menyebabkan seorang hamba melampaui batas; baik sesuatu itu dari hal yang diibadahi, diikuti, atau ditaati. Maka thaaghuut itu setiap kaum yang berhukum kepadanya selain dari Allah dan Rasul-Nya, atau mereka menyembah selain dari Allah, atau mereka mengikutinya tanpa adanya pentunjuk dari Allah, atau mereka mentaatinya terhadap segala sesuatu yang tidak mereka ketahui bahwasannya hal itu merupakan ketaatan kepada Allah”

[I’laamul-Muwaqqi’iin, 1/50].

Bersumpah Selain Nama Allah Adalah Syirik

Dikarenakan bahwasanya bersumpah selain atas nama Allah adalah SYIRIK dan termasuk kemusyrikkan!! Apalagi atas nama sekulerisme dan demokrasi.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ قَالَ سَمِعْتُ الْحَسَنَ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ قَالَ

سَمِعَ ابْنُ عُمَرَ رَجُلًا يَحْلِفُ لَا وَالْكَعْبَةِ فَقَالَ لَهُ ابْنُ عُمَرَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ أَشْرَكَ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al ‘Ala`, telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris, ia berkata; saya mendengar Al Hasan bin ‘Ubaidullah dari Sa’d bin ‘Ubaidah, ia berkata; Ibnu Umar mendengar seseorang bersumpah dengan mengatakan; tidak demi ka’bah. Kemudian Ibnu Umar berkata; sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “Barangsiapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka sungguh ia telah berbuat syirik.”

[Diriwayatkan oleh Abu Dawud no.2829;shahih]

حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَسْرُوقٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ

لَا وَأَبِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَهْ إِنَّهُ مَنْ حَلَفَ بِشَيْءٍ دُونَ اللَّهِ فَقَدْ أَشْرَكَ

Telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Telah menceritakan kepada kami Israil Telah menceritakan kepada kami Sa’id Bin Masruq dari Sa’d Bin ‘Ubaidah dari Ibnu Umar dari Umar bahwa dia berkata; “Tidak, demi bapakku, ” maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Diamlah kamu, sesungguhnya barangsiapa bersumpah dengan sesuatu selain Allah, maka dia telah musyrik.”

[Diriwayatkan oleh Ahmad no. 311;shahih]

Syirik dan Kemusyrikan disini Allaahu ‘Alam tidak mengeluarkan dari Agama, Al-Haafidh Ibnu Rajab Al-Hanbaliy rahimahullah menjelaskan:

وكذلك الشرك : منه ما ينقل عن الملة ، واستعماله في ذلك كثير في الكتاب والسنة . ومنه : ما لا ينقل ، كما جاء في الحديث : ” من حلف بغير الله فقد أشرك “، وفي الحديث : ” الشرك في هذه الأمة أخفى من دبيب النمل “، وسمي الرياء : شركا .

Begitu juga dengan syirik. Ada yang mengeluarkan dari agama, dan (lafadh) inilah yang banyak dipergunakan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ada pula yang tidak mengeluarkan dari agama, seperti yang terdapat dalam hadits : ‘Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, sungguh ia telah berbuat kesyirikan’; dan juga dalam hadits : ‘Kesyirikan yang terjadi pada pada umat ini lebih samar daripada langkah semut’. Nabi ﷺ menamakan riyaa’ dengan kesyirikan”

[Fathul-Baariy, 1/75].

Al-Haafidh Ibnu Hajar Al-‘Asqalaaniy rahimahullah memberikan penjelasan sebagai berikut :

قَالَ الْخَطَّابِيُّ : الْيَمِين إِنَّمَا تَكُون بِالْمَعْبُودِ الْمُعَظَّم ، فَإِذَا حَلَفَ بِاللَّاتِ وَنَحْوهَا فَقَدْ ضَاهَى الْكُفَّار ، فَأَمَرَ أَنْ يُتَدَارَك بِكَلِمَةِ التَّوْحِيد . وَقَالَ اِبْن الْعَرَبِيّ : مَنْ حَلَفَ بِهَا جَادًّا فَهُوَ كَافِر ، وَمَنْ قَالَهَا جَاهِلًا أَوْ ذَاهِلًا يَقُول لَا إِلَه إِلَّا اللَّه يُكَفِّر اللَّهُ عَنْهُ وَيَرُدّ قَلْبَهُ عَنْ السَّهْو إِلَى الذِّكْر وَلِسَانه إِلَى الْحَقّ وَيَنْفِي عَنْهُ مَا جَرَى بِهِ مِنْ اللَّغْو

“Al-Khaththaabiy berkata : ‘Sumpah hanyalah dilakukan dengan menyebut nama sesembahan (tuhan) yang diagungkan. Apabila seseorang bersumpah dengan nama Laata dan semisalnya, sungguh dirinya menyerupai (perbuatan) orang-orang kafir. Maka, ia diperintahkan untuk memperbaikinya dengan mengucapkan kalimat tauhid’. Ibnul-‘Arabiy berkata : ‘Barangsiapa yang bersumpah dengannya (Laata atau yang lainnya) dengan sungguh-sungguh, maka ia kafir. Barangsiapa yang mengucapkannya karena jahil atau lupa, ia mesti mengucapkan Laa ilaha illallaah agar supaya Allah mengampuni dosanya, mengembalikan hatinya dari kelalaian menuju dzikir (kepada Allah), mengembalikan lisannya kepada kebenaran, serta menafikkan perkataan tak berguna yang telah terjadi”

[Fathul-Baariy, 8/612].

Allaahu ‘Alam

•••

Semoga Allah Ta’ala memberikan petunjuk kepada President Erdogan dan Fans Club nya

Teks pidato dari President Erdogan Hadahullah.

_Erdoğan’ın ettiği yemin şöyle: “Cumhurbaşkanı sıfatıyla, Devletin varlığı ve bağımsızlığını, vatanın ve milletin bölünmez bütünlüğünü, milletin kayıtsız ve şartsız egemenliğini koruyacağıma, Anayasaya, hukukun üstünlüğüne, demokrasiye, Atatürk ilke ve inkılâplarına ve lâik Cumhuriyet ilkesine bağlı kalacağıma, milletin huzur ve refahı, millî dayanışma ve adalet anlayışı içinde herkesin insan haklarından ve temel hürriyetlerinden yararlanması ülküsünden ayrılmayacağıma, Türkiye Cumhuriyetinin şan ve şerefini korumak, yüceltmek ve üzerime aldığım görevi tarafsızlıkla yerine getirmek için bütün gücümle çalışacağıma Büyük Türk Milleti ve tarih huzurunda, namusum ve şerefim üzerine and içerim.”_

➡Terjemahan :

Predisem Erdogan bersumpah : “Dalam kapasitas saya sebagai Presiden, saya bersumpah demi kehormatan dan martabat saya di hadapan bangsa Turki yang besar untuk menjaga persatuan dan kemerdekaan, kesejahteraan rakyat, menjaga integritas negara dan bangsa, mempertahankan kedaulatan tanpa syarat. Saya akan terus memegang prinsip konstitusi, aturan hukum, demokrasi, dan tetap setia kepada prinsip-prinsip Ataturk dan prinsip-prinsip Republik sekuler, memastikan hak asasi manusia dan hak dasar untuk kedamaian, kemakmuran bangsa, solidaritas dan keadilan nasional, melestarikan dan menjaga kehormatan Republik Turki dan bekerja dengan semua kemampuan saya dengan bertanggung jawab untuk bangsa Turki yang besar. Aku bersumpah untuk kehormatan dan martabat saya.”

***

Bersumpah Demi Kehormatan & Martabat

Demikianlah kata-kata yang sering kita dengar dari Pramuka. Dalam kalimat di atas terdapat ucapan sumpah dengan selain Allah yaitu bersumpah dengan ‘kehormatan’.

Apakah ini dibolehkan? Berikut ini jawabannya,

عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ قَالَ سَمِعَ ابْنُ عُمَرَ رَجُلاً يَحْلِفُ لاَ وَالْكَعْبَةِ فَقَالَ لَهُ ابْنُ عُمَرَ إِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ أَشْرَكَ ».

Dari Sa’ad bin Ubadah, suatu ketika Ibnu Umar mendengar seorang yang bersumpah dengan mengatakan ‘Tidak, demi Ka’bah’ maka Ibnu Umar berkata kepada orang tersebut, Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah maka dia telah melakukan kesyirikan” (HR Abu Daud no 3251, dinilai shahih oleh al Albani).

Bersumpah dengan Allah adalah bentuk mengagungkan Allah. Oleh karenanya, bersumpah dengan selain Allah dinilai sebagai bentuk tindakan lancang kepada Allah dan melecehkan kesempurnaan dan keagungan Allah. Karena seorang insan jika ingin menegakan bahwa dirinya benar dalam perkataannya atau berupaya membersihkan diri dari tuduhan yang dialamatkan kepadanya maka dia akan bersumpah dengan sesuatu yang paling agung dalam hatinya. Adakah di alam semesta ini suatu yang lebih agung dibandingkan dengan Allah. Oleh karena itu, bersumpah dengan selain Allah tergolong kesyirikan.

Hukum bersumpah dengan selain Allah adalah haram menurut mayoritas ulama.

Ibnu Taimiyyah berkata, “Bersumpah dengan makhluk hukumnya haram menurut mayoritas ulama. Inilah pendapat Abu Hanifah dan merupakan salah pendapat dari dua pendapat yang ada dalam mazhab Syafii dan Ahmad. Bahkan ada yang menyatakan bahwa para shahabat telah bersepakat dalam hal ini.

Ada juga yang berpendapat bahwa sumpah dengan selain Allah itu makruh. Namun pendapat pertama jelas pendapat yang lebih benar sampai-sampai tiga shahabat nabi yaitu Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Umar berkata, ‘Sungguh jika aku bersumpah dengan nama Allah dalam keadaan aku berbohong itu lebih aku sukai dibandingkan jika aku bersumpah dengan selain Allah dalam kondisi benar” (Majmu Fatawa 1/204).

(Lanjut ke halaman 2)